Jumaat, 18 November 2011

Rugi dan Gagal...??




"..JIKA banyak KERUGIAN, KEGAGALAN yang dialami ketika kita HIDUP,,
Namun HATI kita masih sentiasa DEKAT dengan ALLAH, masih DIPELIHARA PERINTAH ALLAH,,
SESUNGGUHNYA kita masih belum RUGI & GAGAL sebenarnya...-)

AKAN TETAPI,,,

..JIKA banyak KEJAYAAN yang diraih ketika HIDUP,,
NAMUN HATI kita semakin hari semakin JAUH dengan ALLAH, makin LUPA PERINTAH ALLAH,,
SESUNGGUHNYA itulah yang RUGI & GAGAL sebenarnya..."

Fatimah dengan pohon semalu


Pada suatu hari, Rasulullah s. a. w berjalan-jalan bersama puteri baginda, Saidatina Fatimah r. a. Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah terpijak pohon semalu, kakinya berdarah lalu mengadu kesakitan.

Fatimah mengatakan kepada bapanya apalah gunanya pohon semalu itu berada di situ dengan nada yang sedikit marah. Rasulullah dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya itu bahawasanya pohon semalu itu amat berkait rapat dengan wanita.

Fatimah terkejut. Rasulullah menyambung kata-katanya lagi. Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada pohon semalu ini dari 4 aspek.

Pertama, pohon semalu akan kuncup apabila disentuh. Ini boleh diibaratkan bahawa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).

Kedua, semalu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maruah sebagai seorang wanita muslim.
Ketiga, semalu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hendaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin.

Dan akhir sekali, semalu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh itu, para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu apabila waktu semakin senja.
Ambillah pengajaran dari semalu walau pun ia hanya sepohon tumbuhan yang kecil.

bukan untuk bertanding...




~*✿ Hidup ni bukan pertandingan paras rupa pasangan siapa paling best, tetapi pertandingan siapa paling best selamatkan keluarganya dari azab api neraka ✿*~:D

~::Sifat-sifat Bidadari Surga::~


Allah Subhanaahu wa Ta`ala berfirman:
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (٣١)حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (٣٢)وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (٣٣)

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (QS an-Naba’: 31-33)
كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٥٤)
“Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (QS. Ad-Dhukhan: 54)
مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ (٢٠)
“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (QS. At-Thur: 20)

حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ (٧٢)
“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (QS. Ar-Rahman: 72)
فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ (٧٠)
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar-Rahman: 70)

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً (٣٥)فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا (٣٦)عُرُبًا أَتْرَابًا (٣٧)
“Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung.[1] Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al-Waqi’ah: 35-37)
Ibnu Abid Dunya meriwayatkan dari Abul Hawari, dia berkata: Bidadari itu diciptakan langsung (kun fayakun). Apabila telah sempurna peciptaan mereka maka dipasanglah kemah-kemah atas mereka. Oleh karena itu Ibnul Qayyim berkata bahwa kemah-kemah ini bukanlah ghuraf (kamar-kamar) atau qushur (istana-istana), melainkan ia adalah tenda di taman-taman dan di atas sungai-sungai.

Nabi Sholallohu `alaihi wa sallam bersabda:

1. Hadits Abu Sa’id al-Khudri Rodiallohu `anhu :

« إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً رَجُلٌ صَرَفَ اللّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ قِبَلَ الْجَنَّةِ وَمَثَّلَ لَهُ شَجَرَةً ذَاتَ ظِلٍّ فَقَالَ: أَيْ رَبِّ قَرِّبْنِي مِنْ هذِهِ الشَّجَرَةِ أَكُونُ فِي ظِلِّهَا ». فَذَكَرَ الْحَدِيْثَ فِيْ دُخُوْلِهِ الْجَنَّةَ وَتًمًنٍّيْهِ إِلىَ أَنْ قَالَ فِيْ آخِرِهِ.
“Sesungguhnya ahli surga yang paling rendah tingkatannya adalah seseorang yang Allah palingkan wajahnya dari neraka kearah surga, dan ditampakkan padanya satu pohon surga yang rindang. Lalu orang itu berkata: Ya Allah dekatkanlah aku ke pohon itu agar aku bisa berteduh di bawahnya.” Lalu Nabi Sholallohu `alaihi wa sallam terus menyebutkan angan-angan orang itu hingga akhirnya beliau bersabda:
« إِذَا انْقَطَعَتْ بِهِ الأَمَانِيُّ قَالَ اللّهُ: هُوَ لَكَ وَعَشْرَةُ أَمْثَالِهِ. قالَ: ثُمَّ يَدْخُلُ بَيْتَهُ فَتَدْخُلُ عَلَيْهِ زَوْجَتَاهُ مِنَ الحُورِ الْعِينِ فَيَقُولاَنِ : الْحَمْدُ للّهِ الَّذِي أَحْيَاكَ لَنَا وَأَحْيَانَا لَكَ. قَالَ: فَيَقُولُ: مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُعْطِيتُ ».
“Apabila telah habis angan-angannya maka Allah berfirman kepadanya: “Dia itu milikmu dan ditambah lagi sepuluh kali lipatnya.” Nabi bersabda: “Kemudian ia masuk rumahnya dan masuklah menemuinya dua biadadari surga, lalu keduanya berkata: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk kami dan yang menghidupkan kami untukmu. Lalu laki-laki itu berkata: “Tidak ada seorangpun yang dianugerahi seperti yang dianugerahkan kepadaku.” (HR. Muslim: 417)

2. Hadits Anas Rodiallohu `anhu :
« إِنَّ الْحُورَ الْعِينَ لَتُغَنينَ فِي الْجَنَّةِ يَقُلْنَ: نَحْنُ الْحُورُ الْحِسَانِ خُبئْنَا لأَزْوَاجٍ كِرَامٍ »
“Sesungguhnya bidadari nanti akan bernyanyi di surga: Kami para bidadari cantik disembuyikan khusus untuk suami-suami yang mulia.” (Shahih al-Jami’: 1602)

3. Hadits Abu Hurairah Rodiallohu `anhu :
« إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ. وَالَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيَ، فِي السَّمَاءِ، إِضَاءةً. لاَ يَبُولُونَ، وَلاَ يَتَغَوَّطُونَ وَلاَ يَمْتَخِطُونَ وَلاَ يَتْفِلُونَ. أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ. وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ. وَمَجَامِرُهُمُ الألُوَّةُ. وَأَزْوَاجُهُمُ الْحُورُ الْعِينُ. أَخْلاَقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ. عَلَى صُورَةِ أَبِيهِمْ آدَمَ. سِتُّونَ ذِرَاعاً، فِي السَّمَاءِ ».
“Sesungguhnya kelompok pertama yang masuk surga adalah seperti rupa bulan di malam purnama. Berikutnya adalah seperti binang yang paling terang sinarnya di langit. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, dan tidak meludah. Sisir mereka dari emas, minyak mereka adalah misik, asapannya adalah kayu gaharu, pasangan mereka adalah bidadari, akhlak mereka seperti akhlak satu orang. Bentuk (postur tubuh) mereka seperti Nabi Adam as; 60 lengan di langit.” (Bukhari, Muslim dll. Al-Jami’ al-Shaghir: 3778, Shahih al-Jami’: 2015)

4. Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Rodiallohu `anhu :
« أَوَّلُ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ ضَوْءُ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالْزُّمْرَةُ الثَّانِيَةُ عَلَى لَوْنِ أَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، عَلَى كُل زَوْجَةٍ سَبْعُونَ حُلَّةً، يُرَىٰ مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ لُحُومِهِمَا وَحُلَلِهِمَا، كَمَا يُرَىٰ الشَّرَابُ الأَحْمَرُ فِي الزُّجَاجَةِ الْبَيْضَاءِ »

“Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib: 3745)
Dalam lafazh Tirmidzi:
« وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوْقِهِمَا منْ وَرَاءِ الَّلحْمِ مِنَ الْحُسْنِ، لاَ اخْتِلاَفَ بَيْنَهُمْ وَلاَ تَبَاغُضَ قُلُوبُهُمْ قَلْبُ رَجُلٍ وَاحِدٍ يُسَبِّحونَ الله بُكْرَةً وَعَشِيَّا » .
“Masing-masing mendapat dua bidadari, sumsum kakinya dapat dilihat dari balik daging karena begitu cantiknya, tidak ada perselisihan di antara mereka, dan tidak ada saling benci di hati mereka. Hati mereka seperti hati satu orang, mereka semua bertasbih kepada Allah pagi dan sore.”

5. Hadits al-Miqdam Ibn Ma’di Karib Rodiallohu `anhu :
« لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سَبْعُ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيَرَىٰ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُحَلَّىٰ حُلَّةَ الإِيمَانِ، وَيُزَوجُ اثْنَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، الْيَاقُوتَةُ مِنْهُ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَشْفَعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَاناً مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ »

“Orang yang mati syahid memiliki 7 [yang benar 8] keistimewaan di sisi Allah: (1) diampuni dosanya di awal kucuran darahnya, (2) melihat tempat duduknya dari surga, (3) dihiasi dengan perhiasan iman, (4) dinikahkan dengan 72 bidadari surga, (5) diamankan dari adzab kubur, (6) aman dari goncangan dahsyat di hari qiamat, (7) diletakkan di atas kepalanya mahkota kewibawaan; satu permata dari padanya lebih baik dari pada dunia seisinya, (8) memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.” (Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi. Silsilah al-Shahihah: 3213, Shahih al-Jami’: 5182)

6. Hadits Mu’adz ibn Anas Rodiallohu `anhu ;
« مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللَّه سُبْحَانَهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُورِ الْعينِ مَا شَاءَ ».
“Barangsiapa mampu menahan amarah padahal ia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah memanggilnya di hadapan para makhluk hingga Dia memberikan hak untuk memilih yang ia suka dari bidadari.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, hadits hasan. Lihat Shahih al-Jami’: 6518)
7. Hadits Mu’adz t;
« لاَ تُؤْذِي امْرَأةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا. إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ: لاَ تُؤْذِيهِ، قَاتَلَكِ الله، فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَك دَخِيلٌ يُوشِكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا »
“Tidak ada seorang isteri yang menyakiti suaminya di dunia melainkan bidadari yang menjadi pasangannya berkata: “Jangan engkau sakiti dia -semoga Allah melaknatmu- sesungguhnya ia hanyalah bertamu (di rumahmu), hampir saja ia berpisah meninggalkanmu menuju kami.” (Shahih al-Jami’: 7192)

Imam Ibnul Qoyyim berkata:

“Jika anda bertanya tentang mempelai wanita dan istri-istri penduduk surga, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang montok dan sebaya. Pada diri mereka mengalir darah muda, pipi mereka halus dan segar bagaikan bunga dan apel, dada mereka kencang dan bundar bagai delima, gigi mereka bagaikan intan mutu manikam, keindahan dan kelembutan mereka selalu menjadi kerubutan.
Elok wajahnya bagaikan terangnya matahari, kilauan cahaya terpancar dari gigi-giginya dikala tersenyum. Jika anda dapatkan cintanya, maka katakan semau anda tentang dua cinta yang bertaut. Jika anda mengajaknya berbincang (tentu anda begitu berbunga), bagaimana pula rasanya jika pembicaraan itu antara dua kekasih (yang penuh rayu, canda dan pujian). Keindahan wajahnya terlihat sepenuh pipi, seakan-akan anda melihat ke cermin yang bersih mengkilat (maksudnya, menggambarkan persamaan antara keindahan paras bidadari dengan cermin yang bersih berkilau setelah dicuci dan dibersihkan, sehingga tampak jelas keindahan dan kecantikan). Bagian dalam betisnya bisa terlihat dari luar, seakan tidak terhalangi oleh kulit, tulang maupun perhiasannya.
Andaikan ia tampil (muncul) di dunia, niscaya seisi bumi dari barat hingga timur akan mencium wanginya, dan setiap lisan makhluk hidup akan mengucapkan tahlil, tasbih, dan takbir karena terperangah dan terpesona. Dan niscaya antara dua ufuk akan menjadi indah berseri berhias dengannya. Setiap mata akan menjadi buta, sinar mentari akan pudar sebagaimana matahari mengalahkan sinar bintang.

Pasti semua yang melihatnya di seluruh muka bumi akan beriman kepada Allah Yang Maha hidup lagi Maha Qayyum (Tegak lagi Menegakkan). Kerudung di kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasratnya terhadap suami melebihi semua keinginan dan cita-citanya. Tiada hari berlalu melainkan akan semakin menambah keindahan dan kecantikan dirinya. Tiada jarak yang ditempuh melainkan semakin menambah rasa cinta dan hasratnya. Bidadari adalah gadis yang dibebaskan dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas, disucikan dari ingus, ludah, air seni, dan air tinja, serta semua kotoran.
Masa remajanya tidak akan sirna, keindahan pakaiannya tidak akan usang, kecantikannya tidak akan memudar, hasrat dan nafsunya tidak akan melemah, pandangan matanya hanya tertuju kepada suami, sekali-kali tidak menginginkan yang lain. Begitu pula suami akan selalu tertuju padanya. Bidadarinya adalah puncak dari angan-angan dan nafsunya. Jika ia melihat kepadanya, maka bidadarinya akan membahagiakan dirinya. Jika ia minta kepadanya pasti akan dituruti. Apabila ia tidak di tempat, maka ia akan menjaganya. Suaminya senantiasa dalam dirinya, di manapun berada. Suaminya adalah puncak dari angan-angan dan rasa damainya.
Di samping itu, bidadari ini tidak pernah dijamah sebelumnya, baik oleh bangsa manusia maupun bangsa jin. Setiap kali suami memandangnya maka rasa senang dan suka cita akan memenuhi rongga dadanya. Setiap kali ia ajak bicara maka keindahan intan mutu manikam akan memenuhi pendengarannya. Jika ia muncul maka seisi istana dan tiap kamar di dalamnya akan dipenuhi cahaya.
Jika anda bertanya tentang usianya, maka mereka adalah gadis-gadis remaja yang sebaya dan sedang ranum-ranumnya.

Jika anda bertanya tentang keelokan wajahnya, maka apakah anda telah melihat eloknya matahari dan bulan?!
Jika anda bertanya tentang hitam matanya, maka ia adalah sebaik-baik yang anda saksikan, mata yang putih bersih dengan bulatan hitam bola mata yang begitu pekat menawan.
Jika anda bertanya tentang bentuk fisiknya, maka apakah anda pernah melihat ranting pohon yang paling indah yang pernah anda temukan?
Jika anda bertanya tentang warna kulitnya, maka cerahnya bagaikan batu rubi dan marjan.
Jika anda bertanya tentang elok budinya, maka mereka adalah gadis-gadis yang sangat baik penuh kebajikan, yang menggabungkan antara keindahan wajah dan kesopanan. Maka merekapun dianugerahi kecantikan luar dan dalam. Mereka adalah kebahagiaan jiwa dan penghias mata.
Jika anda bertanya tentang baiknya pergaulan dan pelayanan mereka, maka tidak ada lagi kelezatan selainnya. Mereka adalah gadis-gadis yang sangat dicintai suami karena kebaktian dan pelayanannya yang paripurna, yang hidup seirama dengan suami penuh pesona harmoni dan asmara .
Apa yang anda katakan apabila seorang gadis tertawa di depan suaminya maka sorga yang indah itu menjadi bersinar? Apabila ia berpindah dari satu istana ke istana lainnya, anda akan mengatakan: “Ini matahari yang berpindah-pindah di antara garis edarnya.” Apabila ia bercanda, kejar mengejar dengan suami, duhai… alangkah indahnya…!! (dari kitab Hadil Arwah Ila Biladil Afrah (h.359-360)

✿MENJEMPUT REZEKI YANG HALAL✿




Sesungguhnya ajaran Islam tidak melarang kita hidup dengan harta berlimpah. Bahkan diperintahkan untuk berusaha dan bekerja keras, berlomba-lomba menjemput rezeki yang halal. Hanya saja dalam mengusahakan dan memanfaatkan harta, dalam rangka mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan berada dalam rambu-rambu koridor nilai-nilai kebenaran.

Kita yakini bersama bahwa Islam adalah agama yang sempurna ajarannya universal (menyeluruh). Mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik aqidah,akhlaq, maupun muamalah,yaitu segala aktifitas dalam kegiatan ekonomi dimasyarakat luas, dengan demikian sebagai muslim yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala harus berupaya menjadikan muamalahnya sebagai amal shaleh.

Sumber rezeki sangatlah luas dari bentangan bumi, di setiap jengkal hamparan bumi dan laut adalah tempat mengais rezeki,karena itu Islam tidak pernah melarang umatnya untuk berikhtiar mengais rezeki dunia. Karena dengan harta yang dimiliki akan leluasa beramal ibadah sesuai dengan diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

"Apabila telah ditunaikan Shalat, maka Bertebaranlah kalian di muka bumi, dan carilah karunia ALLAH sebanyak-banyaknya dan ingatlah ALLAH banyak-banyak agar kamu beruntung." (Q.S Al-Jum'ah : 10).

Bekerja adalah Ibadah ghairu mahdhah, yaitu ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya .

Kedudukan seorang suami sebagai kepala dan pemimpin keluarga, bekerja demi kemaslahatan,ketenangan,kemajuan dan menafkahi keluarganya adalah mendapat kedudukan yang mulia.

“Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu’Bahwa ketika baru pulang dari perang tabuk’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ditemui Sa’ad bin Mua’adz Al Anshari dan dia berjabat tangan dengan Rasulullah, Rasulullah melihat tangan Sa'ad bin Mua’adz yang kulitnya kehitam-hitaman dan melepuh seperti terpanggang, Kemudian Rasulullah bertanya’..apa yang terjadi dengan Tanganmu?’Sa’ad menjawab?’Wahai Rasulullah ,’aku menggunakan seuatas tali dan mengolah tanah dengan cangkul, untuk menafkahi keluargaku dengan halal‘Sehingga tanganku tebal dan kasar’’Rasulullah pun mencium tangan Sa’ad bin Mua’adz Al Anshari (sebagai penghormatan)’Seraya berkata ‘Tangan ini tidak pernah disentuh api neraka”.

Makna yang terkandung di atas mengindikasikan bahwa Rasulullah Shallalla hu Alaihi wa Sallam menganjurkan kita umatnya bahwa bekerja keras dengan tangan sendiri merupakan tangan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Tala’ala yang akan membawanya menuju surga.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Tidaklah seseorang memakan sebuah makanan lebih baik dari makanan yang ia peroleh dengan tanganya sendiri.Dahulu Nabi Daud Alaihi Salam makan dari hasil kerja tanganya sendiri.” (HR. Bukhari).

“Dari Abu Abdullah Az Zubair bin Al Awwam Radhiyallahu Anhu., Ia Berkata : Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :” Sungguh sekiranya salah seorang di antara kalian mengambil beberapa utas tali, kemudian pergi ke gunung dan kembali dengan memikul seikat kayu bakar dan menjualnya, kemudian dengan hasil itu ALLAH mencukupkan kebutuhan hidupmu, itu lebih baik daripada meminta-minta kepada sesama manusia, baik mereka memberi ataupun tidak.” (HR. Bukhari)

Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa dunia adalah tempat kita bercocok tanam. Sedangkan akhirat adalah tempat kita menuai hasil. Islam telah menuntun kita umatnya agar tidak memisahkan antara amal dunia dan amal akhirat.Sebab amal dunia dengan sendirinya akan mejadi amal ibadah, dan akan menuai ganjaran pahala untuk akhirat,asalkan bila diberengi niat ikhlas mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Manusia terlahir di dunia telah dilengkapi akal dan pikiran oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala berupa bekal untuk melakukan segala tindakan yang dikendalikan oleh akal, dengan kemampuan berpikirnya mencapai tujuan mulia. Dengan potensi akal pikiran inilah manusia mampu mewujudkan keahlian dan karyanya yang menjadi jalan untuk menjemput rezekinya masing-masing.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan setiap umat mempunyai kiblat (sendiri) yang ia menghadap kepadanya, maka berlomba-lombalah dalam berbuat Kebaikan.”(QS. Al Baqarah : 148).

Pada hakikatnya rezeki sudah ditentunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada setiap manusia dan semua mahluk yang ada di alam semesta dan tidak perlu ada kekhawatiran akan tertukar rezekinya dengan orang lain.Karena semua sudah diatur oleh-Nya.

Untuk menggapainyapun tentulah dengan menjemputnya disertai Doa,ikhtiar dan tawakal, karena rezeki tidak datang sendirinya .Tentunya harus dengan usaha yang maksimal dan dengan cara halal.Halal dalam arti ketika menyongsongnya tidak menyimpang dari aturan Islam tidak berlaku curang, apalagi merampas hak orang lain.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Mencari Rezeki yang Halal itu wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, shaum/puasa dan sebagainya).” (HR. Ath Thabrani dan Al-Baihaqi)

Rezeki yang halal yang diusahakan melalui cara yang halal tentunya akan menghadirkan ketenangan dan ketentraman dalam jiwa. Hidup akan lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar. Karena dengan keberkahan rezeki yang halal akan terus berkembang dan bermanfaat dalam kebaikan.

Perlu diketahui bahwa rezeki tidak hanya dalam bentuk materi, rezeki bisa berupa nikmat sehat,diberi keturunan sholeh dan sholehah,dan lain sebagainya.Demikian halnya ketika seseorang memiliki rezeki harta yang sedikit haruslah mesyukuri atas nikmat Allah Subhanu wa Ta’ala’dan diterimanya dengan penuh qanaah dan dipergunakan dalam kebaikan maka rezeki itu akan berlipat ganda.

Walaupun rezeki berupa harta yang dimiliki adalah halal,namun Allah Subhanahu wa Ta’ala’ melarang kita memboroskan harta, dan menganjurkan memberikan harta kepada yang berhak menerimanya, dan meyedekahkan sebagian kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung antara lain ;kaum dhuafa dan fakir miskin,dan hendaklah kita mebelanjakan harta untuk melakukan kebaikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan Berikanlah haknya kepada keluarga-keluarga dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara syaithan…....”(QS. Al Isra : 26-27).

“Hai sekalian manusia, Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(QS. Al Baqarah : 168)

Demikian sekelumit sketsa sederhana mengenai menjemput rezeki yang halal dan memperolehnya dengan cara halal.Karena bekerja adalah merupakan ibadah dan menempati posisi yang mulia dalam ajaran Islam. Sesungguhnya rezeki tidak datang dengan sendirinya. Kita perlu mengusahakan secara maksimal melalui doa,ikhtiar dan tawakkal untuk menyongsongnya.

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀


Catatan oleh : Kak Abdul Haris Muenthazzar

☆Jangan Menjadi Pemilik Keindahan yang Sia-sia☆




Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wahai ukhti fillah...


Yakinlah siapapun diri kita memiliki potensi kecantikan yang unik. Sekecil atau sebesar apapun pasti memiliki daya tarik.

Andaikan diibaratkan kembang gula, di balik keragaman bentuk dan warna- warninya ada daya tarik tersendiri yakni rasa manis...

Andaikan diibaratkan bunga, dibalik keanekaragaman warna, wangi dan waktu mekar yang berbeda, ada sisi yang unik yakni memiliki keindahan bagi setiap insan yang memandang...

" Dijadikan indah( pandangan) manusia pada apa- apa yang diingini yaitu: wanita- wanita, anak- anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang..."( QS. Ali-Imran :14).



" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya."( QS. At-Tin :4).


Jadi tak usahlah diri mengeluh atas kekurangan yang ada. Bersyukurlah atas segala karunia yang diberikan kepada kita. Sesungguhnya di balik kekurangan yang ada tersimpan banyak kelebihan tinggal diri kita mau menggali potensi itu.Karena bisa jadi setelah kita temukan potensi itu lantas kita kembangkan di kemudian hari menjadi potensi yang paling dahsyat yang kita miliki.. Insya Allah...


Wahai akhi fillah..

Sama halnya dengan wanita, pria pun pada dasarnya juga memiliki daya tarik di mata wanita sekecil atau sebesar apapun, tapi tentu saja tiap wanita berbeda dalam segi pandang. Bisa jadi pria yang terlihat biasa- biasa saja akan sangat menarik karena memiliki keimanan dan akhlaq mulia. Demikian pula pria yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar akan memiliki daya tarik karena membuat wanita nyaman berada di sisinya.


Wahai akhi dan ukhti fillah..

Karena setiap insan memiliki daya tarik dan keindahan, maka janganlah menjadi pemilik keindahan yang sia- sia.Betapa mulianya apabila seseorang mampu menjadikan keindahan itu lebih barakah.Dengan cara apakah agar keindahan itu lebih barakah?


♥ Bersyukur dengan karunia Allah sehingga ia sadar bahwa keindahan itu hanya milik Allah dan mampu menjaga kehormatan diri dari hal- hal yang diharamkan. Selain itu ia pun mampu merawat keindahan itu dengan hal- hal yang baik.


♥ Bersabar untuk tidak bermaksiat dan tetap taat.

Subhanallah.... Betapa mulianya pemilik keindahan seperti ini..


Ia julurkan pakaian taqwa ( penutup aurat ) di atas keindahan fisiknya....


Ia hiasi paras menawannya dengan akhlaq mulia yang merupakan sebaik- baik perhiasan...


Ia kendalikan hawa nafsunya untuk tidak melanggar syariat-Nya...


Sungguh .... Pemilik keindahan seperti inilah yang akan mendatangkan kecintaan Allah atas pemiliknya..


Sebagian ahli hikmah berkata :


♥ ~ Setiap hari manusia harus melihat ke cermin. Jika dia melihat rupanya yang bagus maka janganlah menodainya dengan perbuatan yang buruk. Jika dia melihat rupanya yang buruk, maka janganlah dia menghimpun keburukan rupa dengan perbuatan yang buruk pula.~♥


Sesungguhnya keindahan merupakan sesuatu yang disukai jiwa dan diidam- idamkan hati, maka Allah tidak mengutus seorang nabi pun kecuali elok nan rupawan dan memiliki suara yang merdu, begitulah yang dikatakan oleh Ali bin Abu Thalib.

Demikian pula dengan kita, Allah telah menciptakan kita sebaik-baik dan seindah-indah bentuk maka tak heran Rasulullah mengajarkan kepada kita do’a sebelum bercermin.

Allaahumma kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqii


" Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pulalah akhlaqku. "( HR.Ahmad )

Demikianlah sahabat saudaraku fillah...semoga untaian ini bermanfaat.


♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦˚☆ ♥♥˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚

Bersikap Jujurlah




❀♥Akhi,,Ukhti.. Sahabat Ukhuwah fillah ALL♥❀

Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahiim..

✿Sahabat Saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana telah kita maklumi bersama, bahwa jalan menuju Surga tidaklah satu, Banyak jalan dengan melakukan Ibadah dan amal shaleh untuk memasukinya.

✿Dari sekian banyak ibadah kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada amalan yang mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga yaitu”KEJUJURAN”. Karena pada hakikatnya Kejujuran adalah kunci dari segala KEBAIKAN.


✿Ketika seseorang sudah terbiasa berlaku jujur, maka kejujuran itulah yang akan menjadikan orang menjadi baik. Sebaliknya jika seseorang sudah terbiasa dan nyaman berada dalam ketidakjujuran, maka orang tersebut menggirng dirinya, kedalam keterpurukan dan gemar melakukan kesalahan yang bermuara pada perbuatan dosa.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Hendaklah kalian semua senantiasa berlaku jujur, Karena sesungguhnya kejujuran itu akan membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu akan mengantarkan kalian ke Surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha jujur, maka ia akan dicatat disisi ALLAH sebagai orang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta itu akan menggiring kalian pada berbagai kejahatan (dosa), dan sesungguhnya berbagai kejahatan itu akan menggiring kalian ke neraka.Jika seseorang itu berdusta dan terus berdusta,Maka ia akan dicatat disisi ALLAH sebagai pendusta.”(HR. Bukhari dan Muslim).

✿Semoga manfaat sebagai renungan buat kita semua,,Selamat menunaikan aktfitas,Saudara-Saudariku SeIman Semuanya,,, Mudah-mudahan semuanya.. Sehat Walafiat,Lapang Rezeki,Dimudahkan Segala urusan,dan Semoga pula Senantiasa selalu di Tunjukkan Terhadap Sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..AAmiin Allahuma AAmiin…

(Untaian By : Kak Abdul Haris Muenthazzar )

❀♥ Salam Santun Erat Silaturahmi dan Ukhuwah Fillah ♥❀

Amalan Untuk Mendapatkan Rezeki Yang Murah Berpandukan Al-Quran dan Hadis Nabi SAW




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini telah pun di tetapkan rezekinya samaada banyak atau sedikit sejak di dalam kandungan ibunya lagi. Keyakinan kepada rezeki yang datangnya daripada Allah SWT adalah merupakan salah satu daripada rukun iman yang ke 6 iaitu percaya kepada qada dan qadar.

Setiap rezeki manusia sudah ditetapkan oleh Allah. Jadi kita tidak perlu risau akan hal ini.

Allah SWT menyebut di dalam surah al-An’am, ayat 151 yang bermaksud : “Kamilah yang memberi rezeki kepada kamu dan kepada mereka. (yakni anak-anak)”

Walaubagaimana pun kita perlu berusaha dan bertawakal kepada Allah SWT untuk memiliki rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT.

Terdapat beberapa amalan untuk mendapat rezeki yang murah. Perkara-perkara tersebut adalah seperti berikut :

1. Jangan tinggalkan beribadah kepada Allah.

Pastikan solat 5 waktu dikerjakan pada waktunya, sebaik-baiknya secara berjemaah.

Firman Allah SWT dalam hadis qudsi yang maksudnya : "Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembahku nescaya aku membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu". (Hadis Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah, dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a)

2. Memperbanyakkan istighfar .

Memohon kepada Allah, merintih dan mengaku kesalahan di hadapan Allah SWT boleh menjadi sebab Allah SWT akan bertambah kasih kepada kita.

Firman Allah SWT maksudnya : “Mohonlah ampunlah kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, nescaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (melimpah ruah membawa kebaikan), dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (yang penuh dengan kebaikan dan manfaat).” (Surah Nuh ayat 10 – 12)

Sabda Nabi S.A.W. " Barangsiapa memperbanyak istighfar maka Allah akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a)

3. Meninggalkan perbuatan dosa.

Setakat beristighfar sahaja tidak mencukupi kalau masih melakukan dosa.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Tidak bertambah umur seseorang kecuali jika dia melakukan kebaikan, dan tidak akan ditolak qadar Allah (iaitu qadar al-Mu’allaq) kecuali melalui doa, dan sesungguhnya seseorang itu ditahan rezekinya disebabkan dosa-dosa yang sentiasa dilakukannya” ( Hadis Riwayat Ibn Majah, Ahmad Hadis Hasan)

Sabda Rasulullah S.A.W : "...dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya" (Hadis Riwayat At-Tirmizi)

4. Banyak ingat Allah.

Sumber rezeki dalam bentuk ketenangan yang Allah SWT janjikan dalam firmannya dalam surah Ar-Ra'd, ayat 28 yang bermaksud : "...ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram"

5. Berbakti dan mendoakan kedua ibu bapa.

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad boleh memanjangkan umur dan di murahkan rezeki. “Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Hadis Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)

Sabda Rasulullah SAW lagi yang bermaksud : “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

6. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah

Membantu orang yang memerlukan bantuan seperti orang tua, orang sakit, anak yatim, orang fakir miskin, isteri dan anak-anak. Sabda Nabi SAW yang maksudnya : “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Hadis Riwayat Bukhari)

7. Menyampaikan hajat orang lain.

Apabila kita menyampaikan hajat saudara kita maka Allah SWT akan membalasnya dalam bentuk tertunainya pula hajat kita.

Sabda Rasulullah SAW maksudnya : “Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Hadis Riwayat Muslim)

8. Banyakkan berselawat ke atas junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W.

Nabi SAW bersabda maksudnya : "Barangsiapa berselawat kepadaku di sisi kuburku maka aku mendengarnya, barangsiapa berselawat kepadaku dari jauh, maka selawat itu diserahkan oleh seorang malaikat yang menyampaikan kepadaku dan ia dicukupi urusan keduniaan dan keakhiratan dan aku sebagai saksi dan pembela baginya. " (Hadis Riwayat Baihaqi dari Al-Khatib)

Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda maksudnya : " Sesuatu doa terdinding (terhalang) sehinggalah seseorang yang berdoa berselawat kepada Nabi SAW. "
(Hadis Riwayat At-Tabaraani)

Dengan berselawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesukaran serta meluaskan rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat.

9. Buat kebajikandan membantu orang yang lemah.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Carilah untukku orang-orang lemah kerana hanya kita diberi rezeki dan dibantu sebab orang-orang lemah dari kalangan kamu.” (Hadis Riwayat Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban, Al Hakim)

Ibnu Abbas berkata:“Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya.”

10. Bersedekah waktu pagi meredakan murka Allah, menarik rezeki dan menolak bala.

Nabi SAW berwasiat kepada Saidina Ali k.wj maksudnya : "Wahai Ali ! Sedekah yang sembunyi-sembunyi itu dapat mereda murka Allah dan dapat menarik rezeki dan berkah yang banyak. Maka berpagi-pagilah kalau bersedekah. Kerana sesungguhnya bahaya itu turun pagi hari, sebelum bahaya turun, bersedekahlah sehingga dapat menolak bahaya di udara."

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Apabila kamu telah selesai solat subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (Hadis Riwayat Tabrani)

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Pergilah awal pagi untuk mencari rezeki dan keperluan kerana pagi membawa keberkatan dan kejayaan.” (Hadis Riwayat Tabrani, Ibnu Adi)

Abdullah Ibnu Abbas (Ibnu Abbas) telah melihat anaknya tidur pada waktu Subuh. Maka dikatakan kepada anaknya, "Bangun! Apakah kamu tidur pada waktu rezeki dibahagi-bahagikan?"

11. Menjalin silaturrahim.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (menjalini silaturahim)” (Hadis Riwayat Bukhari)

12. Sentiasa dalam keadaan berwuduk.

Sabda Rasulullah SAW maksudnya : “Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid r.a)

13. Banyakkan membantu dan melapangkan kesusahan orang lain.

Nabi SAW bersabda kepada Zubair bin al-Awwam maksudnya : “Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Hadis Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)

14. Hormati dan melayan tetamu.

Nabi SAW berwasiat kepada Saidina Ali k.wj. maksudnya : "Wahai Ali ! Anjurkanlah berbuat baik kepada mereka yang sedang ceria wajahnya. Dan hormatilah tetamu sebab rezeki tetamu yang singgah kerumah sesaorang pun ikut singgah di situ. Dan kalau ia meninggalkan rumah itu, dosa penghuni rumah itu lenyap bersama kepergian tetamu tersebut. Lalu terhapuslah dosa-dosa itu jauh ditengah lautan."

15. Amalan Solat Duha.

Firman Allah SWT dalam hadis qudsi yang bermaksud : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Duha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.”
(Hadis Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

16. Syukur di atas segala pemberian Allah.

Firman Allah SWT maksudnya : “Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras.” (Surah Ibrahim ayat 7)

17. Mengamalkan ayat-ayat tertentu dalam Al-Quran yang mempunyai fadhilat dalam meluaskan rezeki.

Ada riwayat menjelaskan : "Mereka yang mengamalkan membaca Surah Al-Waqi'ah pada tiap-tiap malam, insya Allah tidak akan merasai kepapaan".

Rasulullah S.A.W. juga bersabda maksudnya : "Surah Yaasin dinamakan di dalam kitab Taurat dengan sebutan "At-Mu'ammah" (yang umum), yang mengumumkan pembacanya dengan kebaikan dunia dan akhirat, menanggung segala bala baik dari kesusahan di dunia mahu pun akhirat. Pembaca juga akan dilindungi dari setiap keburukan dan kejahatan serta segala hajat dan kemahuan akan Allah kabulkan. Jika dibaca dalam satu malam semata-mata mengharapkan keredaan Allah, nescaya Allah akan mengampunkan dosanya.. (Hadis riwayat Malik, Ibnu-Sunni dan Ibnu Hibban).

Mengamalkan membaca surah at-Talaq ayat 2-3 (dipanggil ayat 1000 dinar).
Firman Allah SWT maksudnya : “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi rezeki kepadanya tanpa di sangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Surah at-Talaq ayat2-3)

Antara fadilatnya ialah mendapat rezeki yang tidak disangka bahkan memperoleh rezeki menurut jalan yang tidak pernah terfikir, melenyapkan segala bentuk kesusahan serta dijauhkan daripada keraguan dan kesusahan maut.

Menurut banyak riwayat, sebab ayat seribu dinar diturunkan Allah adalah kerana peristiwa berkaitan seorang sahabat bernama Auf bin Malik al-Asyja’i yang mempunyai anak lelaki ditawan kaum Musyrikin. Beliau mengadu perkara itu kepada Rasulullah SAW dan Baginda meminta Auf supaya bersabar sambil bersabda kepadanya yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah akan memberi jalan keluar kepadamu.” Ternyata tidak lama selepas itu anaknya dilepaskan daripada tawanan pihak musuh dan dalam perjalanan ia terserempak seekor kambing kepunyaan musuh lalu dibawanya kambing itu kepada ayahnya.

Kemudian turunlah ayat yang bermaksud: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, Dia menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak terfikir sebelumnya.” (Hadis riwayat Ibnu Jarir)

18. Sentiasa berdoa kepada Allah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid lalu terserempak seorang yang dipanggil Abu Umamah.Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Wahai Abu
Umamah, aku lihat engkau duduk di masjid bukan pada waktu solat, kenapa?”

Jawab Abu Umamah: “Dukacita dan hutang menyelubungiku, wahai Rasulullah!”

Jawab Rasulullah: “Mahukah kamu aku ajarkan suatu bacaan jika kamu membacanya Allah akan menghilangkan rasa dukacitamu dan melangsaikan hutangmu.”

Abu Umamah menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.”

Baginda bersabda: “Apabila tiba waktu pagi dan petang bacalah:
“Ya Allah, aku berlindung denganMu daripada dukacita dan rasa sedih; aku berlindung denganMu daripada lemah dan malas; aku berlindung denganMu daripada sifat pengecut dan bakhil; dan aku berlindung denganMu daripada bebanan hutang dan penindasan orang.”

Kata Abu Umamah: “Aku membaca doa tersebut, lalu Allah menghilangkan rasa dukacitaku dan melangsaikan hutangku.”

(Hadis Riwayat Abu Daud daripada Abu Said al-Khudri).

19. Berusaha dengan bersungguh-sungguh keluar rumah mencari rezeki.

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak……. ”
(Surah An Nisaa’ ayat 100)

Sebenarnya Allah sudah memberi kita pakej yang cukup lengkap kepada kita untuk berjaya dalam perkara-perkara yang telah ditetapkan untuk kita, ini adalah sunnatullah, siapa yang gigih berusaha akan terbukalah jalan-jalan mencari rezeki baginya dengan mudah kerana keluar rumah mencari rezeki juga dikira sebagai berhijrah dijalan Allah.

20. Bertawakal kepada Allah SWT.

Berserah semata-semata kepada Allah SWT setelah berusaha, maksud firman Allah SWT: “Barang siapa bertawakal kepada Allah , nescaya Allah mencukupkan (keperluannya).” (Surah At-Thalaq ayat 3)

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Hadis Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

Sahabat yang dimuliakan,
Hayatilah beberapa panduan dan amalan-amalan di atas sebagaimana di nyatakan oleh Allah SWT di dalam al-Quran dan hadis-hadis Nabi SAW jalan-jalan untuk mendapatkan murah rezeki daripada Allah SWT. Pastikan rezeki yang kalian cari adalah halal dan bersih daripada perkara yang haram dan subahat. Kerana setiap ringgit wang yang kita perolehi akan ditanya nanti dihari akhirat.

Rabu, 16 November 2011

Konsep Zuhud Dalam Islam




Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Apakah erti sebenar zuhud? Apakah dengan meninggalkan dunia dan menumpukan tujuan pada akhirat semata-mata itu dikira zuhud?

Para ulama merumuskan: "Bukanlah zuhud itu mengharamkan yang halal dan mensia-siakan harta tetapi sesungguhnya zuhud itu adalah apabila kamu lebih yakin dengan apa yang ada di sisi Allah berbanding dengan apa yang ada pada kamu."

Dalil-dalil daripada al-Quran mengenai zuhud :

1. Firman Allah SWT bermaksud :“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Surah Al-A’laa ayat 16-17)

Sifat zuhud adalah satu sifat yang mulia di sisi Allah SWT. Zuhud yang sebenarnya adalah mengutamakan kehidupan akhirat dari dunia. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Surah Al-A'laa ayat 16 dan 17 , yang mana Allah SWT. menyifatkan orang bukan Islam mengutamakan kehidupan dunia semata-mata, kemudian Allah SWT menyebut kehidupan akhriat lebih baik dan kekal.

2. Firman-Nya yang bermaksud, “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).”
(Surah An-Naaziat ayat 37-39)

Merenungkan ayat-ayat al-Quran yang banyak menyebutkan tentang kehinaan dan kerendahan dunia serta kenikmatannya yang menipu (manusia). Dunia hanyalah tipu daya, permainaan dan kesia-siaan belaka. Allah mencela orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia yang fana ini daripada kehidupan akhirat

3. Firman Allah maksudnya :“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (Surah At-Takaatsur ayat 6)

Perasaan seperti ini akan mendorong seorang hamba untuk hidup zuhud. Merasakan bahawa dunia itu membuat hati terganggu dalam berhubungan dengan Allah SWT, dan membuat seseorang merasa jauh dari kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dimana dia akan ditanya tentang kenikmatan dunia yang telah ia peroleh.

4. Firman Allah SWT yang bermaksud: "Katakanlah (Wahai Muhammad), sesungguhnya kesenangan dunia itu hanyalah sementara sedangkan akhirat jualah yang lebih baik bagi orang yang bertakwa." (Surah al-Nisa ayat 77)

5. Nabi SAW pernah menyebut bahawa Allah itu maha baik dan suka yang baik-baik. Cuma yang salah dalam hal harta ini dinyatakan dengan jelas oleh Allah SWT dalam ayat berikut :-

كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَتَذَرُونَ الْآخِرَةَ

Ertinya : "Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia, dan meninggalkan (kehidupan) akhirat "(Surah al-Qiyamah ayat 20 dan 21 )

Manusia lebih mencintai kehidupan dunia berbanding kehidupan akhirat, maksudnya manusia tidak suka dan malas menuntut ilmu tentang halal dan haram dalam pencarian dan perbelanjaan hartanya.

Orang sebegini tidak mengendahkannya samada ia riba, rasuah, pecah amanah, curi dan lain-lain, yang penting baginya adalah harta mesti dimiliki.

Termasuklah juga, mengabaikan kewajiban Islam kerana terlalu mabuk dalam mencari harta, seperti tidak solat, tidak berzakat, abaikan tanggungjawab kepada rumahtangga dan lain-lain.

Ini bermakna zuhud itu adalah mencari dan membelanjakan harta tanpa melupakan hukum dan keredaan Allah SWT. Pandangan Allah akan sentiasa menjadi ‘priority' dalam pengurusan dan pendapatan hartanya. Ia juga akan memastikan zakat dan sedekah dikeluarkan. Itulah zuhud namanya dan bukannya menjadikan diri miskin dan menjauhi dunia.

6. Tafsiran zuhud adalah bersandarkan firman Allah yang tidak menegah kita menjadi kaya dan berharta, tetapi yang dikehendaki adalah sentiasa peka dan berjaga dengan tipu daya harta agar tidak lalai dari halal haram dan keredhaaan Allah.

Firman Allah :-

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Ertinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Surah al-Munafiqun ayat 9 )

Islam tidak melarang sama sekali kita untuk menjadi kaya dan menggunakan peralatan, kemudahan dan pakaian yang layak dengan pendapatan kita. Malah ia amat digalakkan untuk menjadi kaya dengan cara yang halal, kerana dengan itu zakat dapat dikeluarkan bagi membantu umat Islam yang tidak berkemampuan. Harta hanya akan menjadi tercela bila ia membawa kepada kelalaian dan pengabaian yang wajib di sisi Allah

Dalil-dalil daripada Hadis Nabi SAW :

1. Nabi SAW menyuruh gunakan rezeki dan nikmat Allah SWT yang telah dikurniakan-Nya kepada hamba-Nya. Buktinya adalah dari sabda Nabi SAW :-

قال أَتَيْتُ النبي في ثَوْبٍ دُونٍ فقال أَلَكَ مَالٌ قال نعم قال من أَيِّ الْمَالِ قال قد آتَانِي الله من الْإِبِلِ وَالْغَنَمِ وَالْخَيْلِ وَالرَّقِيقِ قال فإذا أتاك الله مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْكَ وَكَرَامَتِهِ

Ertinya : "Aku datang bertemu Nabi SAW dengan berbaju yang kurang elok lalu

Nabi SAW bertanya :

"Adakah engkau mempunyai harta ?"

Aku menjawab : " Ya"

Baginda bertanya lagi : "Dari mana dan apa jenis hartamu itu?"

Aku menjawab : "Allah telah memberiku harta dari ternakan unta, kambing dan kuda"

Nabi SAW terus membalas dengan katanya :

"Jika seseorang kamu telah diberikan harta (yang halal) maka hendaklah atau haruslah ditunjukkan kesan-kesan nikmat dan kemuliaan Allah (yang diberikan) kepadanya" ( Hadis Riwayat Abu Daud, no 4063, 4/51, Tirimidzi, no 2006, 4/364 ; Tirmidizi dan Albani : hadis hasan sahih.)

Imam Ibn Hajar berkata maksud hadis ini menyebut hendaklah seseorang itu memakai pakaian bersih yang layak dengan kedudukannya agar jika terdapat orang yang ingin meminta bantuan, maka boleh dikenali siapa yang boleh memberikannya. Pada masa yang sama mestilah ia menjaga niatnya dan menjauhi pembaziran. Demikian juga yang disebutkan di dalam kitab Tuhfatul Ahwazi (Rujuk Fath Al-Bari, 10/260 ; Tuhfatul Ahwazi, 6/122)

2. Dari Abul Abbas, Sahel bin Sa'ad as-Sa'idi r.a. berkata: Telah datang seorang lelaki kepada Nabi SAW seraya berkata, "Ya Rasulullah! Tunjukkanlah aku suatu amalan, jika aku kerjakannya, nescaya aku dicintai Allah, dan dicintai orang ramai". Bersabda Rasullulah SAW, "Berlaku zuhudlah di dunia, nescaya engkau dicintai Allah. Berlaku zuhudlah kepada pada apa yang ada di tangan manusia, nescaya engkau dicintai orang ramai" (Hadis Riwayat Ibnu Majah - hasan sahih dan lain-lain dengan sanad-sanad yang hasan.)

Huraiannya hadis di atas no.2.

Lelaki tersebut yang bertanya kepada Rasulullah SAW ingin mengetahui apakah bentuk amalan yang jika dilakukannya, maka Allah dan manusia akan mengasihinya. Dari soalannya yang tersebut menunjukkan minatnya terhadap melakukan amalan-amalan yang baik dengan niat yang ikhlas, dan jawapan dari Rasulullah SAW juga adalah tepat dan boleh dijadikan panduan hidup kepada seluruh umat Islam.

'Berlaku zuhudlah di dunia nescaya engkau dicintai Allah' bermaksud berlaku zuhudlah dengan mengambil harta dunia sekadar keperluan dan tidak berlebih-lebihan, apa lagi sehingga membawa ke peringkat tamak.

Pengertian zuhud bukan bermakna kita menolak semua kemudahan dan kebaikan kemajuan sains dan teknologi tetapi yang dikatakan zuhud adalah hati dan jiwa seseorang tidak terkesan dengan kemewahan dunia yang melekakan dan melalaikan tetapi hatinya tetap mencintai kehidupan di hari akhirat.

Zuhud dunia juga diertikan di segi syarak sebagai mengambil barang yang halal setelah meyakini kehalalannya dalam kadar yang perlu sahaja, dan sifat ini adalah lebih tinggi dari sifat warak.

Manakala sifat zuhud di kalangan muqarrabin (orang yang sentiasa berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT) pula adalah dengan terus meninggalkan kenikmatan dunia; segala-galanya adalah tidak penting bagi mereka melainkan mendekati Allah SWT semata-mata.

'Berlaku zuhudlah pada apa yang ada di tangan manusia, nescaya dicintai orang ramai'

Bermaksud jika seorang yang kaya itu bersifat zuhud, maka ia akan memadai dengan rezeki yang dikurniakan Allah SWT dan tidak bersifat tamak dengan memperbanyakkan lagi harta bendanya, atau lebih buruk lagi, apabila sifat iri hati terhadap kelebihan orang lain mula menguasai dirinya.

Orang miskin pula dikatakan bersifat zuhud apabila ia tidak meminta-minta tanpa hajat kepada orang lain sehingga menimbulkan rasa kebencian. Jika ada pemberian orang terhadapnya maka haruslah diterimanya, itu pun jika perlu dan berhajat; tetapi jika sudah cukup ada pada miliknya, maka pemberian itu harus ditolak dan diberikan kepada mereka yang benar-benar memerlukan.

Berdasarkan huraian di atas dapatlah kita membuat kesimpulan bahawa :

a. Allah SWT dan manusia akan kasih dan cinta kepada seseorang jika ia bersifat zuhud di dunia dan terhadap apa yang ada pada tangan manusia.

b. Orang yang kaya hendaklah merasa cukup dengan rezeki yang dikurniakan Allah kepadanya, dan jauhilah dari sifat tamak dan iri hati.

c. Orang yang tidak berada pula hendaklah mengelakkan dari sifat meminta-minta perkara yang tidak perlu supaya tidak timbul kebencian orang lain terhadapnya.

Oleh itu perlulah kita sentiasa mengamalkan sifat zuhud kepada dunia ini untuk mendapat reda dan kasih sayang Allah SWT dan zuhud apa yang ada ditangan manusia supaya kita sentiasa dikasihi oleh manusia.

3. Sabda Nabi SAW. maksudnya :“Carilah apa yang bermanfaat bagi dirimu dan mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.” (Hadis Riwayat Muslim)

Zuhud yang disyariatkan dan bermanfaat bagi orang yang menjalaninya adalah zuhud yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya, iaitu meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat demi untuk mencapai kehidupan akhirat. Adapun sesuatu yang memberi manfaat bagi kehidupan akhirat dan membantu untuk mendapatkannya adalah termasuk salah satu jenis ibadah dan ketaatan.

Yang bermanfaat bagi seorang hamba adalah beribadah kepada Allah, menjalankan ketaatan kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Dan semua yang menghalangi hal ini adalah perkara yang mendatangkan kemudharatan dan tidak bermanfaat. Yang paling berguna bagi seorang hamba adalah mengikhlaskan seluruh amalnya kerana Allah.

Orang yang tidak memperhatikan segala yang dicintai dan dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya akan banyak menyia-nyiakan kewajiban dan jatuh ke dalam perkara yang diharamkan; meninggalkan sesuatu yang merupakan keperluannya seperti makan dan minum; memakan sesuatu yang dapat merosak akalnya sehingga tidak mampu menjalankan kewajiban; meninggalkan amar makruf nahi munkar; meningalkan jihad di jalan Allah kerana dianggap mengganggu dan merugikan orang lain. Pada akhirnya, orang-orang kafir dan orang-orang jahat mampu menguasai negeri mereka kerana meninggalkan jihad dan amar makruf tanpa ada maslahat yang nyata.

4. Sabda Nabi SAW maksudnya : "Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau seperti orang yang melintas ( Hadis Riwayat Al-Bukhari)

Baginya orang yang memuji atau yang mencelanya ketika ia berada di atas kebenaran adalah sama saja. Seorang yang zuhud menganggap dunia itu kecil sahaja, maka dia akan lebih memilih celaan daripada pujian. Hal itu akan mendorongnya untuk melaksanakan kebenaran dan tidak khawatir dicela atau dijauhi (oleh manusia), dia melakukan kebaikan semata-mata kerana Allah. Jadi, apabila seorang hamba telah menganggap sama kedudukan antara orang yang memuji atau yang mencelanya, bererti menunjukkan bahwa kedudukan makhluk di hatinya adalah rendah, dan hatinya dipenuhi dengan rasa cinta kepada kebenaran.

Hakikat zuhud itu berada di dalam hati, iaitu dengan keluarnya rasa cinta dan ketamakan terhadap dunia dari hati seorang hamba. Ia jadikan dunia (hanya) di tangannya, sementara hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah dan akhirat.

5. Nabi SAW bersabda maksudnya : "Hendaklah kamu mengambil bekalan dari dunia ini seperti bekalan orang yang bermusafir." (Hadis Riwayat Ahmad dan Ibn Hibban)

Hadis ini menjelaskan kepada kita bahawa hidup di dunia ini adalah seperti seorang musafir yang dalam perjalanan. Biasanya seorang musafir tidak akan membawa bekalan yang terlalu banyak hingga membebankan perjalanannya. Dia akan membawa sekadar keperluannya supaya memudahkan perjalanan yang jauh.Inilah hakikat zuhud sebenarnya terhadap dunia yang fana ini.

Dalili-dalil daripada kata-kata sahabat-sahabat Rasulullah SAW :

1. Sayyidina Ali k.wj. pernah berkata , "Aku telah talak dunia dengan talak tiga" ini bermaksud dunia ini tidak masuk di dalam hatinya, apa yang beliau lakukan adalah semata-mata kerana Allah dan tidak ada langsung kepentingan dunia masuk di dalam hatinya.

Sebagai seorang Khalifah Islam , Saidina Ali bin Abi Talib k.wj. sentiasa bersifat zuhud dan kezuhudannya tidak menghalang beliau untuk mentakbir negara dengan adil dan saksama dan menjaga kemaslahatan rakyat. Diberitakan setiap pagi beliau akan menghantar makanan dipintu rumah ibu-ibu tunggal yang miskin dan kematiaan suami. Setelah kewafatan beliau tidak ada lagi makanan yang dihantarkan, barulah rakyat tahu bahawa yang menghantar makanan adalah beliau sendiri.

Dalam pribadi Saidina Ali k.wj , antara zuhud dan tanggungjawab sosial bertemu. Beliau adalah seorang yang zuhud sekaligus orang yang paling peka terhadap tanggungjawab sosial. Beliau termasuk orang yang paling sukar tidur ketika menyaksikan ketidak adilan atau mendengar rintihan orang-orang kecil. Beliau tidak pernah mengenyangkan perutnya selama ada orang-orang yang lapar di sekitarnya. Beliau pernah berkata: "Demi Allah, aku bersumpah, andaikan aku dipaksa tidur di atas duri-duri padang pasir, atau aku dibelenggu kemudian dipendam hidup-hidup dalam tanah, sungguh ini semua lebih baik daripada aku berjumpa Allah dan Rasul-Nya di hari kiamat sementara aku pernah berbuat zalim kepada hamba-hamba Allah."

2. Kezuhudan Salman al-Farisi :

Dr. Aidh Abdullah al-Qarni menerusi kitabnya Ila Allazina Asrafu 'ala Anfusihim menukilkan kisah sifat zuhud dalam kalangan para sahabat antaranya Salman al-Farisi.

Gabenor Kufah ini telah menghairankan manusia yang menziarahinya pada hari-hari terakhirnya di dunia ini dengan tangisannya. Apabila ditanya mengapa beliau menangis, Salman menjawab: "Sesungguhnya aku teringat sabda kekasihku, "Hendaklah kamu mengambil bekalan dari dunia ini seperti bekalan orang yang bermusafir." (Riwayat Ahmad dan Ibn Hibban)

Selepas mengucapkan sabda Rasulullah SAW yang mulia ini, Salman menyambung kembali ucapannya, "Sedang kita telah mengambil seluruh dunia ini berserta isinya."

Penduduk Kufah melihat tiada satu pun dari dunia ini dimiliki oleh seorang Gabenor seperti Salman kecuali:

1. Sebatang tongkat untuk berjalan.

2. Sehelai kain serban yang besar untuk hamparan bagi tetamu dan untuk kegunaan ketika menghakimi.

3. Sebiji cawan besar untuk minum, berwuduk dan pelbagai kegunaan harian.

Maka mereka bertanya Salman: "Wahai Gabenor, sesungguhnya kami tidak melihat apa-apa dunia pun daripadamu kecuali keperluanmu terhadap tiga benda ini sahaja."

Salman menjawab: "Itulah yang aku fikirkan. Bagaimana akan aku jawab di hadapan Allah SWT. terhadap tiga benda yang aku miliki ini."

Subhanallah! Inilah kesempurnaan zuhud yang hanya mampu dicapai oleh mata hati yang sentiasa muraqabah terhadap Penciptanya. Ia akan terbentuk apabila insan melihat dunia ini dengan pandangan hakiki.

Takrif Zuhud di Sisi Ulama :

1. Khalifah Umar bin Abd Aziz.

Khalifah Umar bin Abd Aziz terkenang dengan sifat zuhudnya sehinggakan seorang Ketua Kerajaan dalam Negara kita ingin mencontohi keberibadian beliau. Walaupun sejak kecil lagi beliau hidup dalam golongan bangsawan, namu harta dan kemewahannya tidak mempengaruhi hidupnya. Dia hidup dalam penuh dengan kezuhudan.

Semasa menjadi gabenor Khuransan, beliau tidak duduk di istana malah memilih rumah yang sederhana. Beliau menyerahkan harta milik kerajaan yang dirampas secara haram kepada Baitulmal. Contoh kezuhudan beliau terselah kepada semasa beliau menegur isterinya. "Adakah kamu ingin bercerai dengan harta atau kamu berkecai dengan saya?"

Tetapi Fatimah memilih untuk bersama suaminya. Mereka hidup dalam keadaan sederhana. Semasa Umar Abdul Aziz dilantik jadi khalifah, beliau hanya menerima gaji yang tidak lumayan. Sedangkan beliau memberikan gaji yang sedikit tinggi kepada pengawai-pengawainya.

Semasa beliau dilantik menjadi khalifah, penjaga perbendaharaan Negara datang memberinya wang sebanyak 40,000 dinar dan berkata “Ini adalah bayaran gaji pendahuluan untuk khalifah bagi satu tahun. Ini yang kami lakukan pada khalifah sebelum tuan”.

Namun khalifah Umar hanya mengambil 200 dinar untuk pembelanjaan keluarganya. Bakinya dipulangkan pada perbendahaan Negara.

2. Syeikh Ibrahim bin Adham :

Syeikh Ibrahim bin Adham pernah ditanya seorang lelaki: "Bagaimana cara engkau mencapai darjat orang zuhud?" Ibrahim menjawab:

"Dengan tiga hal :

Pertama, aku melihat kuburan itu sunyi dan menakutkan, sedang aku tidak menemukan orang yang dapat mententeramkan hatiku disana.

Kedua, aku melihat perjalanan hidup menuju akhirat itu amat jauh, sedang aku tidak memiliki cukup bekal.

Ketiga, aku melihat Rabb Yang Maha Kuasa menetapkan satu keputusan atasku, sedang aku tidak punya alasan keputusan itu."

3. Syeikh Abu al-Qasim Karim Hawazin al-Qushairi dalam risalah al-Qushairiah menyebut bahawa Allah SWT. memberikan gambaran tentang kesempurnaan zuhud menerusi firmanNya yang bermaksud: "Katakanlah (Wahai Muhammad), sesungguhnya kesenangan dunia itu hanyalah sementara sedangkan akhirat jualah yang lebih baik bagi orang yang bertakwa." (Surah al-Nisa ayat 77)

4. Al-Imam Hasan Al-Basri menyatakan bahawa zuhud itu bukanlah mengharamkan yang halal atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak adalah sama saja, sebagaimana sama saja di matamu antara orang yang memujimu dengan yang mencelamu dalam kebenaran.

5. Ibnu al-Qayyim mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat.

6. Imam Malik r.a. berkata: "Zuhud itu terdiri daripada tiga huruf iaitu zai, ha dan dal. Zal bermaksud bekalan menuju ke akhirat. Ha pula bermaksud hidayah menuju agama. Manakala dal bermaksud istiqamah dalam melaksanakan ketaatan."

7. Imam Ibn Juzai berkata :-

ليس الزهذ بترك الحلال , ولا إضاعة المال فقد يكون الغني زاهدا , إذا كان قلبه مفرغاً

عن الدنيا , وقد يكون الفقير دنيويا إذا اشتدّ حرصه , وكان معمور القلب بالدنيا

Ertinya : Bukanlah zuhud itu dengan meninggalkan ( pendapatan dan harta) yang halal, bukan juga membuang harta, kemungkinan seorang yang kaya itu bersifat zuhud apabila hatinya kosong dari dunia (tidak mengharapkan sesuatu dari dunia dan kekayaannya untuk dunia), dan berkemungkinan orang faqir itu adalah orang yang bersifat duniawi apabila hatinya amat berkehendakan dunia, tatkala itu hatinya segar dengan ikatan kepada dunia. (Al-Qawanin Al-Fiqhiyyah, hlm 471 )
8. Imam Sufyan bin ‘Uyainah ditanya berkenaan zuhud lalu beliau menjawabnya :-

إن نقصت لم يغنم وإن زادت لم يفرح ولا يكره الموت لفراقها

Ertinya : "Sekiranya sesuatu harta itu hilang atau kurang sesorang itu tidak terlalu bersedih dan tatkala ia bertambah ia tidak pula gembira, dan ia tidaklah merasa bencikan mati kerana tidak mahu berpisah dengan hartanya " ( Jami' Al-ulum wal Hikam, hlm 256 )

9. Imam Al-Qarafi pula berkata :-

ليس الزهد عدم ذات اليد , بل عدم احتفال القلب بالدنيا , وإن كانت في ملكه

Ertinya : "Bukanlah zuhud itu tidak mempunyai sesuatu di dalam tangan, tetapi ia adalah tidak bergembiranya hati dengan dunia ( perolehan dunia) walaupun ia jatuh ke dalam miliknya" ( Az-Zakhirah, Al-Qarafi )

10. Abu Hazim az-Zahid pernah ditanya, “Berupa apakah hartamu?” Beliau menjawab, “Dua macam. Aku tidak pernah takut miskin karena percaya kepada Allah, dan tidak pernah mengharapkan apa yang ada di tangan manusia.” Kemudian beliau ditanya lagi, “Engkau tidak takut miskin?” Beliau menjawab, “(Mengapa) aku harus takut miskin, sedangkan Rabb-ku adalah pemilik langit, bumi serta apa yang berada di antara keduanya.”

Sahabat yang dimuliakan,

Terdapat empat perkara kenapa kita perlu kepada zuhud :

1. Keimanan yang kuat dan selalu ingat bagaimana ia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat guna mempertanggung-jawabkan segala amalnya, yang besar maupun yang kecil, yang nampak ataupun yang tersembunyi. Ingat! betapa dahsyatnya peristiwa datangnya hari kiamat kelak. Hal itu akan membuat kecintaannya terhadap dunia dan kelezatannya menjadi hilang dalam hatinya, kemudian meninggalkannya dan merasa cukup dengan hidup sederhana.

2. Merasakan bahwa dunia itu membuat hati terganggu dalam berhubungan dengan Allah, dan membuat seseorang merasa jauh dari kedudukan yang tinggi di akhirat kelak, dimana dia akan ditanya tentang kenikmatan dunia yang telah ia peroleh.

Firman Allah maksudnya :“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (Surah At-Takaatsur ayat 6)

Perasaan seperti ini akan mendorong seorang hamba untuk hidup zuhud.

3. Dunia hanya akan didapatkan dengan susah payah dan kerja keras, mengorbankan tenaga dan fikiran yang sangat banyak, dan kadang-kadang terpaksa harus bergaul dengan orang-orang yang berperangai jahat dan buruk. Berbeza halnya jika menyibukkan diri dengan berbagai macam ibadah; jiwa menjadi tentram dan hati merasa sejuk, menerima takdir Allah dengan tulus dan sabar, ditambah akan menerima balasan di akhirat. Dua hal di atas jelas berbeza dan (setiap orang) tentu akan memilih yang lebih baik dan kekal.

4. Merenungkan ayat-ayat Al-Quran yang banyak menyebutkan tentang kehinaan dan kerendahan dunia serta kenikmatannya yang menipu (manusia). Dunia hanyalah tipu daya, permainaan dan kesia-siaan belaka. Allah mencela orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia yang fana ini daripada kehidupan akhirat, sebagaimana dalam firman-Nya yang bermaksud, “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).”
(Surah An-Naaziat ayat 37-39)

Sahabat yang dikasihi,
Oleh itu marilah sama-sama kita meningkatkan martabat diri kita menuju kepada zuhud kepada Allah SWT iaitu tidak ada sedikit pun kecintaan hati kita kepada harta dunia yang sementara ini. Dan hati kita sentiasa disebukkan dengan keyakinan pada hari akhirat dan nikmat syurga yang kekal abadi. Walaupun kita memiliki hati yang cinta pada hari akhirat tetapi ianya tidak menjejaskan kehidupan kita seharian. Bila kita bekerja kita bekerja bersungguh-sungguh tidak buang masa dengan sia-sia dan bila kita berniaga kita berniaga bersungguh-sungguh tidak ada penipuan dan pecah amanah. Semoga dengan keuntungan yang diperolehi akan dibayar zakat, bersedekah dan infak dijalan Allah SWT. Meningkatkan taraf ekonomi umat Islam adalah satu jihad yang besar.

Bersifat zuhud bukanlah bermaksud membiarkan diri miskin, tidak berusaha, berpakaian dan berkenderaan lusuh dalam keadaan berharta dan mampu. Justeru, amat diharapkan umat Islam tidak menjadikan zuhud sebagai alasan ketidakmajuan mereka
dan tidak pula tersilap memahami konsep harta dalam Islam hanya kerana tidak faham erti sebenar zuhud. Sifat zuhud itu adalah bersederhana kerana kita memiliki harta yang banyak, tetapi sekiranya kita tidak mempunyai harta yang banyak, malah makan minum dan pakai kita masih tidak mencukupi, itu bukan disebut sebagai zuhud,,jangan menyalah gunakan perkataan zuhud ini...

Zuhud adalah sifat yang bersederhana di atas kekayaan yang dimilikinya,,disamping itu,,dia memanfaatkan seluruh kekayaannya ke jalan kebaikan dan bersedekah serta mengeluarkan zakat, mereka tidak mengabaikan tanggungjawab terhadap tuntutan agama serta kekayaan yang dimiliki tidak melekakan mereka dari terus berdakwah di jalanNya.

sumber:https://www.facebook.com/notes/abu-basyer/konsep-zuhud-dalam-islam/10150555620301040

Isnin, 14 November 2011

YANG SEINDAHNYA...




◕Seindah2 perhiasan adalah perempuan yang solehah
◕Seindah2 ukiran adalah senyuman yang manis
◕Seindah2 bisikan adalah ilham dari Allah
◕Seindah2 perbuatan adalah solat
◕Seindah2 percakapan adalah zikrullah
◕Seindah2 hati adalah bersangka baik
◕Seindah2 kesedihan adalah mengenangkan dosa
◕Seindah2 kegembiran adalah setelah solat
◕Seindah2 penghayatan adalah ayat2 al quran
◕Seindah2 nasihat adalah hadis2 nabi s.a.w
◕Seindah2 tekad adalah nazar
◕Seindah2 taat adalah kepada Allah
◕Seindah2 ikutan adalah kpd Rasullullah

~10 Ramuan Ubat Pencuci Dosa~




Hassan Basri telah bercerita bahawa suatu hari dia bersama seorang pemuda ahli ibadah berkeliling melalui jalan-jalan kecil dan beberapa pekan di negeri Basrah.

Tiba-tiba ia bertemu dengan seorang tabib yang sedang duduk di atas sebuah kerusi, di hadapannya ada beberapa orang lelaki, perempuan dan kanak-kanak yang sedang memegang botol berisi air di tangan mereka. Setiap orang meminta tabib itu menyebutkan ramuan ubat bagi penyakit masing-masing.

Hassan Basri mara ke depan tabib itu dan berkata: "Tuan Tabib! Adakah tuan mempunyai ubat yang boleh mencuci dosa serta menyembuhkan penyakit hati?"

Berkata Tabib itu: "Ya, saya ada". Lalu pemuda itu berkata: "Berilah pada saya."

Berkata Tabib itu: "Ambillah dari saya sebagai ramuannya sebanyak 10 perkara iaitu:

1) Ambil olehmu akar kayu fakir dan akar kayu tawadhuk
2) Campurkan dengan pencuci kotoran perut bernama taubat
3) Lalu masukkan semua ke dalam lesung redha
4) Giling sampai halus dengan pengetam qana'ah
5) Kemudian masukkan ke dalam periuk taqwa
6) Tuangkan ke dalamnya air haya' (malu)
7) Lalu didihkan dengan api mahabbah (cinta)
8) Selepas itu pindahkan dia ke dalam mangkuk syukur
9) Kipaskan dengan kipas angin rajak (harapan)
10) Kemudian minumlah dia dengan sudu pujian

Jika engkau perbuat semua itu, maka dia bermanfaat bagimu untuk melindungi dirimu dari semua penyakit serta bala di dunia dan akhirat."

"Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami."

aL-FATIHAH




Kelebihan Surah Fatihah:
1.Dibaca 41 kali bersama surah AL-Ikhlas,AL-Falaq dan An-naas sebelum tidur insyallah akan dijaga dari sekalian bahaya kecuali mati.

2.Dibaca 41 kali setelah qabliah subuh (sebelum fardhu subuh) akan dikurniakan oleh ALLAH s.w.t
a.Diluaskan rezeki
b.Dimudahkan membayar hutang
c.Disembuhkan dari penyakit
d.Orang yang lemah akan dikuatkan oleh ALLAH serta disegani dan dihormati e.Disayangi oleh semua makhluk
f.Percakapan didengar orang
g.Selamat dari bala bencana

3.Diamalkan 7 kali selepas solat fardhu akan dikurniakan oleh ALLAH s.w.t :
a.Berkat dalam kehidupan
b.Dihilangkan kesusahan di dunia dan akhirat

4.Selamat beramal ^___^

BERUNTUNGNYA ORANG YG RAJIN MENGAJI.





Nabi Muhammad S.A.W bersabda : " Barangsiapa membaca surah Alam Nasyrah, seperti ia mendatangi aku dan aku mengambil kesempatan maka menjadi suatu kelapangan daripadaku "

Barangsiapa membiasakan membaca surah Alam Nasyrah selesai mengerjakan solat fardhu, nescaya Allah permudahkan urusannya serta dimudahkan segala keperluannya dan dimudahkan rezekinya.

Sesiapa yang membacanya nescaya Allah turut melapangkan dadanya serta dijauhkan daripada segala kesukaran dalam segala urusannya. Dihilangkan segala sifat kesal dan jemu, serta mendatangkan rajin dalam mengerjakan ibadat.

Barangsiapa membaca Alam Nasyrah sembilan kali sesudah solat fardhu nescaya Allah akan menjauhkan daripada kesempitan hidup dan dimudahkan rezeki dalam segala urusan

Jumaat, 11 November 2011

Empat Perkara



Nabi Muhamad SAW bersabda:
” Ada empat perkara yang berharga dalam diri manusia dan dia bisa hilang dengan empat perkara juga.

Adapun yang berharga itu yaitu…Akal, Agama, Malu dan Amal soleh.
Maka….
1. Akal bisa hilang disebabkan marah.
2. Agama bisa hilang disebabkan dengki.
3. Malu bisa hilang disebabkan tamak.
4. Amal soleh bisa hilang dan terhapus disebabkan suka menceritakan keburukan orang lain.

Manusia akan menghadapi empat penarikan diantaranya:
1. Malaikat pencabut nyawa akan menarik rohnya.
2. Para ahli waris akan menarik hartanya.
3. Ulat akan menarik tubuhnya.
4. Orang yang dimusuhi ,dianiayai akan menarik barang kepunyaannya di hari kiamat yaitu AMALNYA.

Dari Ali r.a yang berkata: Sesungguhnya amalan yang paling sulit adalah empat macam:
1. Memberi maaf pada waktu marah.
2. Suka memberi pada waktu susah.
3. Menjauhi yang haram pada waktu sunyi.
4. Mengatakan yang hak kepada orang yang ditakuti atau kepada orang yang diharapkan sesuatu darinya.

Dari Hatim Al-Asom yang berkata: Empat perkara yang hanya diketahui oleh empat jenis orang akan nilainya yaitu:
1. Nilai masa muda hanya diketahui oleh orang tua-tua
2. Nilai kedamaian hanya diketahui oleh orang yang pernah ditimpa bencana
3. Nilai kesehatan hanya diketahui oleh orang-orang sakit.
4. Nilai kehidupan hanya diketahui oleh orang-orang yang telah mati

JALANKU TERSENDAT MENUJU SURGA


Bismillah hirohman nirrohim... ...

MIMPIKU MEMBUAT DIRIKU SELALU ISTIGHFAR PADA ZAT MAHA PENGATUR • Aku tidak tahu dimana berada. Meski sekian banyak manusia berada disekelilingku, namun aku tetap merasa sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya, tempat apa ini, dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah, ah aku tidak mau mengira- ngira.
• Rasa takutku makin menjadi-jadi, tatkala seseorang yang tidak pernah kukenal sebelumnya mendekati dan menjawab pertanyaan hatiku. "Inilah yang disebut Padang Mahsyar," suaranya begitu menggetarkan jiwaku. "Bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku," batinku. Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang kukenal


• Kusaksikan langit menghitam, sesaat kemudian bersinar kemilauan. Bersamaan dengan itu, terdengar suara menggema. Aku baru sadar, inilah hari penentuan, hari dimana semua manusia akan menerima keputusan akan balasan dari amalnya selama hidup didunia. Hari ini pula akan ditentukan nasib manusia selanjutnya, surgakah yang akan dinikmati atau adzab neraka yang siap menanti.

• Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku mengingat amal-amal baikku didunia. Mungkinkah aku tergolong orang-orang yang mendapat kasih-Nya atau jangan-jangan ......... • Aku dan semua manusia lainnya masih menunggu keputusan dari Yang menguasai hari pembalasan. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara menggema tadi yang mengatakan, bahwa sesaat lagi akan dibacakan daftar manusia-manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah.

• Lagi-lagi dadaku berdebar, ada keyakinan bahwa namaku termasuk dalam daftar itu, mengingat banyaknya infaq yang aku sedekahkan. Terlebih lagi, sewaktu didunia aku dikenal sebagai juru dakwah. "Kalaulah banyak orang yang kudakwahi masuk surga, apalagi aku," pikirku mantap

• Akhirnya, nama-nama itupun mulai disebutkan. Aku masih beranggapan bahwa namaku ada dalam deretan penghuni surga itu, mengingat ibadah-ibadah dan perbuatan-perbuatan baikku. Dalam daftar itu, nama Rasulullah Muhammad SAW sudah pasti tercantum pada urutan teratas, sesuai janji Allah melalui Jibril, bahwa tidak satupun jiwa yang masuk kedalam surga sebelum Muhammad masuk.

• Setelah itu tersebutlah para Assabiquunal Awwaluun. Kulihat Fatimah Az Zahra dengan senyum manisnya melangkah bahagia sebagai wanita pertama yang ke surga, diikuti para istri-istri dan keluarga rasul lainnya.

• Para nabi dan rasul Allah lainnya pun masuk dalam daftar tersebut. Yasir dan Sumayyah berjalan tenang dengan predikat Syahid dan syahidah pertama dalam Islam. Juga para sahabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu Rasul itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka tabirnya. Yang aku tahu, salah satu kenikmatan yang akan diterima para penghuni surga adalah melihat wajah Allah.

• Kusaksikan para sahabat Muhajirin dan Anshor yang tengah bersyukur mendapatkan nikmat tiada terhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang bersama Muhammad menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah para mukminin terdahulu dan para syuhada dalam berbagai perjuangan pembelaan agama Allah.


• Sementara itu, dadaku berdegub keras menunggu giliran. Aku terperanjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan riang berlari untuk segera menikmati kesegaran telaga kautsar. Beberapa dari mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya kepadaku. Sepertinya aku kenal mereka.

• "Subhanallah, itu si Paijo tukang ketoprak dekat rumahku," aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Paijo, pemuda yang tidak pernah lulus SD itu pernah bercerita, bahwa sebagian besar hasil dagangnya ia kririmkan untuk ibu dan biaya sekolah empat adiknya. Paijo yang rajin sholat itu, rela berpuasa berhari-hari asal ibu dan adik-adiknya di kampung tidak kelaparan.


• Tiba-tiba, orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, "Paijo yang tukang mie itu lebih baik dimata Allah. Ia bekerja untuk kebahagiaan orang lain." Sementara aku, semua hasil keringatku semata untuk keperluanku.

• Ya Allah, mereka anak-anak yatim sebelah rumahku yang tidak pernah kuperhatikan. Anak- anak yang selalu menangis kelaparan dimalam hari sementara sering kubuang sebagian makanan yang tak habis kumakan.

• "Subhanallah,itu mbah kartijo yang rumahnya dekat dengan masjid ditempatku," aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Mbah Kartijo, yang miskin tidak punya pekerjaan tetap,pakaianya selalu kumal,tidak bisa membaca Al qur’an,tetapi dia selalu kemasjid untuk sholat dengan membawa sajadahnya yang sudah lusuh.

• Tiba-tiba, orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, “mbah Kartijo itu lebih baik dimata Allah. Ia orangnya sederhana,iklas,apa adanya." Sementara diriku, merasa lebih dari yang lainya, bisa baca Alquran dengan suara yang indah tetapi tidak pernah kulakukan dengan rasa iklas semata-mata karena Alloh, jarang ke masjid karena banyak urusan serta rasanya enggan meninggalkan rumah yang lebih bagus daripada masjid .

• Lalu berturut-turut lewat didepan mataku, mbok Iyem penjual pecel yang kehadirannya selalu kutolak, pengemis yang setiap hari lewat depan rumah dan selalu mendapatkan kata "maaf" dari bibirku dibalik pagar rumahku. Orang disampingku berbicara lagi seolah menjawab setiap pertanyaanku meski tidak kulontarkan, "Mereka ihklas, tidak sakit hati serta tidak memendam kebencian meski kau tolak."

• Masya Allah murid-murid pengajian yang aku bina, mereka mendahuluiku ke surga. Setelah itu, berbondong-bondong jamaah masjid-masjid tempat biasa aku berceramah. "Mereka belajar kepadamu, lalu mereka amalkan. Sedangkan kau, terlalu banyak berbicara dan sedikit mendengarkan. Padahal, lebih banyak yang bisa dipelajari dengan mendengar dari pada berbicara," jelasnya lagi.

• Aku semakin penasaran dan terus menunggu giliranku dipanggil. Seiring dengan itu antrian manusia-manusia dengan wajah ceria, makin panjang. Tapi sejauh ini, belum juga namaku terpanggil. Aku mulai kesal, aku ingin segera bertemu Allah dan berkata, "Ya Allah, didunia aku banyak melakukan ibadah, aku bershodaqoh, banyak membantu orang lain, banyak berdakwah, izinkan aku ke surgaMu."

• Orang dengan wajah bersinar disampingku itu hendak berbicara lagi, aku ingin menolaknya. Tetapi, tanganku tak kuasa menahannya untuk berbicara. "Ibadahmu bukan untuk Allah, tapi semata untuk kepentinganmu mendapatkan surga Allah, shodaqohmu sebatas untuk memperjelas status sosial, dibalik bantuanmu tersimpan keinginan mendapatkan penghargaan, dan dakwah yang kau lakukan hanya berbekas untuk orang lain, tidak untukmu," bergetar tubuhku mendengarnya.

• Anak-anak yatim, Paijo, mbok Iyem, pengemis tua, mbah Kartijo, murid-murid pengajian, jamaah masjid dan banyak lagi orang-orang yang sering kuanggap tidak lebih baik dariku, mereka lebih dulu ke surga Allah. Padahal, aku sering beranggapan, surga adalah balasan yang pantas untukku atas dakwah yang kulakukan, infaq yang kuberikan, ilmu yang kuajarkan dan perbuatan baik lainnya.

• Ternyata, aku tidak lebih tunduk dari pada mereka, tidak lebih ikhlas dalam beramal dari pada mereka, tidak lebih bersih hati dari pada mereka, sehingga aku tidak lebih dulu ke surga dari mereka.

• Akhirnya aku hanya tertunduk dan tak terasa menetes air mataku,kaki terasa lemas tak kuasa menahan badan sehingga terduduk serta terus mohon ampun membaca Istifar………

• Aku terbangun dengan keringat dingin,rasanya lemas,jantung berdetak keras, saat itu jam 01.00.ku ambil air wudhu untuk sholat malam,

• Yaa Alloh Alhamdullah, Engkau telah ingatkan hamba MU yang banyak sekali kekurangan ini

• Aamiin………Ya Allah…….

kegelisahan ku di 1/3 malam yang dingin
obrolan dari seorang sahabat

(By : Echo Boedy Sang Pengembara, )

http://bulancahaya9.blogspot.com/2010/10/jalanku-tersendat-menuju-surga.html

•♫♥•* DO'A UNTUK ORANG TUA *•♥♫•



BismillahirRohmaanirRohiim . . .

•♫♥ Ya ALLAH ...
Rendahkanlah suaraku bagi mereka ...
Perindahlah ucapanku di depan mereka ...
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan ...
Lembutkanlah hatiku untuk mereka ...

•♫♥ Ya ALLAH ...
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya ....
Atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar ...
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku ...
Peliharalah mereka ...
Sebagaimana mereka memeliharaku....

•♫♥ Ya ALLAH ...
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan ...
atau kesusahan yang mereka derita karena aku ...
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku ....
jadikanlah itu semua ...
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka ...
Meningginya kedudukan mereka dan ....
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan-Mu,
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan
dengan kebaikan berlipat ganda. ...

•♫♥ Ya ALLAH ...
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku ...
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku ...
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku ...
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka ...
sehingga kami semua berkumpul ...
Bersama dengan santunan-Mu ...
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu....

•♫♥ Ya ALLAH ....
Sesungguhnya Engkaulah ...
yang memiliki Karunia Maha Agung ...
serta anugerah yang tak berakhir dan ...
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih....

(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
`·.¸.·``(´'`v´'`)♥(¯`v´¯)♥(¯`v´¯)(¯`v´¯)
`•.¸.•`..`•.¸.•`_SUBHANALLOH__•`•.¸.•`

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid II *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

♥♥ Kecantikan dan Pernikahan ♥♥



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah...


Tipe wanita atau pria di dunia ini bermacam-macam. Ada yang rupawan tapi ibadahnya kurang meyakinkan, ada yang penghasilannya lumayan tapi tak rupawan, ada yang ibadahnya mengagumkan tapi penampilan kurang menyenangkan. Mencari calon suami/istri yang fisiknya menawan, kaya dan sholeh itu mungkin tidak susah, yang susah adalah mau atau tidak menikah dengan kita, itu yang menjadi persoalan. Ibaratnya bolehlah kita menggantungkan cita-cita setinggi langit tapi kaki harus berpijak di bumi. Bolehlah kita menetapkan kriteria yang tinggi untuk mencari pendamping hidup tapi harus realistis sesuaikan dengan keadaan diri dan menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Kecantikan itu relatif. Demikian pendapat para pria dalam menilai seorang wanita. Terkadang seorang wanita tampak cantik dimata pria yang menyukainya tapi belum tentu menurut pria lainnya.


Sahabat saudaraku fillah....


Ketika diri bertanya benarkah kiranya kecantikan fisik adalah dasar utama bagi pria untuk memilih wanita sebagai pendamping hidup untuk mengarungi bahtera pernikahan?


Kecantikan fisik bukanlah satu- satunya modal keberlangsungan kehidupan rumah tangga dan utuhnya pernikahan. Pernikahan yang hanya didasari ketertarikan fisik akan mengalami kegoncangan manakala pesona fisik pasangan memudar.


Pada dasarnya sumber kebahagiaan bagi para suami bukan hanya terletak dari kecantikan fisik istrinya namun lebih diutamakan dari kecantikan sejati, yakni kecantikan yang muncul dari kejernihan hati, kebersihan jiwa, serta keindahan akhlaq. Istri yang memiliki kecantikan seperti ini akan setia mendampingi suami dalam suka dan duka, taat, menjaga diri dan harta suami, memelihara kehormatan dan harga diri, serta sebagai murabbiyah ( perawat sekaligus pendidik ) yang baik bagi anak-anak.


Sahabat saudaraku fillah...


Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda yang artinya:

" Wanita itu dinikahi karena 4 perkara. Karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama, engkau akan bahagia. " ( HR. Bukhari dan Muslim ).



Tidak ada larangan bagi pria memilih istri berwajah cantik dan memiliki keindahan fisik. Apalagi jika cantik luar dalam. Subhanallah... namun yang seperti ini bagaikan mencari mutiara di dasar laut. Hanya wanita tertentu yang dikaruniai oleh Allah kecantikan secara totalitas, dan hanya pria tertentu pula yang mendapatkan pendamping demikian. Islam memperbolehkan pria memilih wanita yang menurutnya cantik untuk menjadi istrinya karena dapat melahirkan ketenangan dan membantu dirinya menundukkan pandangan terhadap wanita yang lain. Yang tidak diperbolehkan adalah hanya mementingkan dari kecantikan fisik dan melupakan kualitas agamanya. Karena kalau wanita memiliki kualitas agama yang baik ia akan menuruti apa yang dikatakan suaminya sepanjang apa yang diperintahkannya baik. Ia akan mendidik anak- anaknya dengan agama dan akhlakul karimah, menjaga diri dan kehormatannya serta menjaga harta dan harga diri sang suami.




Untuk kita para muslimah harus yakin dan berdoalah semoga Allah memberi suami yang beriman, berhati besar dan berakal panjang. Seorang pria yang beriman akan menilai wanita dengan penuh kedewasaan, kematangan dan keimanan. Karena ia sadar bahwa kecantikan fisik yang dimiliki wanita adalah ketetapan Allah. Sehingga dia akan menilai wanita berdasarkan iman dan takwanya. Seorang pria yang berhati besar tidak akan melihat kecantikan fisik sebagai faktor yang utama dalam memilih wanita sebagai istrinya. Karena baginya yang cantik belum tentu yang terbaik bagi dirinya.Sedangkan seorang pria yang panjang akalnya akan berpikir bahwa kecantikan fisik bukanlah sesuatu yang kekal. Karena seiring bertambahnya usia kecantikan fisik pun akan memudar. Apalah artinya bila memiliki istri yang hanya cantik secara fisik sedangkan akhlaqnya kurang diperhatikan, suka membangkang, tidak bisa menjaga kehormatan diri, tidak mampu memenuhi hak-hak suami dan menjalankan kewajiban sebagai seorang istri. Bukankah pria mencari istri sebagai belahan jiwa dan sebagai pendamping hidup untuk kebahagiaan di dunia dan mengantarkannya pada kebahagiaan di akhirat?


Untuk itu sahabat saudaraku fillah…renungkan dan pikirkanlah baik-baik dalam menentukan pilihan siapa yang akan menjadi pasangan hidup kita kelak. Jangan lupa terus berdo’a dan ikhtiar yang maksimal semoga Allah menganugerahkan kepada kita suami/ istri yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat,aamiin.

♥ Berdebat dan Bertengkar ♥


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah...

Berdebat adalah menentang atau menyudutkan perkataan orang lain dengan maksud agar orang lain terdiam, sehingga tampak kelemahan dan kebodohannya dan menunjukkan seolah-olah diri sendirilah yang benar. Tanda orang yang berdebat adalah jika memberikan keterangan tentang kebenaran, ia menggunakan cara yang tidak disukai lawan debatnya. Sedangkan yang mendorong seseorang untuk berdebat yakni ambisi untuk menampakkan kelebihan diri sendiri dan ambisi untuk menjatuhkan orang lain dengan menampakkan kekurangnnya.


Perdebatan tidak terlepas dari menyakitkan dan membangkitkan kemarahan. Oleh karena itu sebisa mungkin hindarilah perdebatan dan pertengkaran yang bukan saja membuat orang lain tidak suka, karena di sisi lain perdebatan yang tidak memperhatikan kaidah sopan santun adalah perbuatan tercela dan hanya membuang waktu dan terjebak dalam perkataan yang sia- sia. Sekiranya kita tidak menyukai pernyataan seseorang bicaralah dengan baik. Kalau tidak bisa lebih baik diam.” Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata yang baik atau kalau tidak bisa lebih baik diam” ( HR. Bukhari dan Muslim )


Perdebatan yang mengarah kepada pertengkaran yang bersifat emosional merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Oleh karena itu seorang muslim yang baik harus menghindari perbuatan semacam itu meskipun berada pada pihak yang benar, kecuali jika pembicaraan bisa dikendalikan dengan bertutur kata yang baik, sopan dan tidak menyinggung perasaan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :


" Barang siapa meninggalkan perbantahan sedangkan dia dalam pihak yang benar, Allah akan membangun untuknya rumah di surga yang paling tinggi. Dan barangsiapa meninggalkan perbantahan, sedang ia dalam pihak yang salah, niscaya dibangun untuknya rumah di tengah-tengah surga " ( HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah )


Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak menyukai orang yang suka berbantahan dan pertengkaran apalagi dengan cara yang keras, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berikut ini :

" Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang paling keras dalam pertengkaran. " ( HR. Bukhari ).

Lantas bagaimana dengan berdebat dalam forum ilmiah?

Dalam forum ilmiah pun berdebat tetap tidak dibenarkan. Yang ada adalah diskusi atau mengajukan berbagai pertanyaan dengan maksud untuk mendapatkan manfaat tidak dengan sifat menentang atau jaga gengsi. Itupun haruslah dengan menjaga etika sopan santun, bertutur kata yang baik dan tidak mencela.

Umar bin Khattab berkata : Janganlah mempelajari ilmu karena tiga hal dan janganlah meninggalkan ilmu karena tiga hal.

˚◦♥◦˚ Janganlah mempelajari ilmu karena ;

1.Agar dapat berdebat atau berbantahan dengan orang lain

2.Untuk membanggakan diri

3.Untuk riya’( pamer )

˚◦♥◦˚ Dan jangan meninggalkan mempelajari ilmu karena tiga hal;

1.Zuhud terhadap ilmu, karena tidak memerlukannya dan menganggapnya sesuatu yang rendah/ hina.

2.Malu mempelajarinya

3. Ridha dengan kebodohan


Demikianlah sahabat saudaraku fillah, semoga kita mampu menjaga lisan kita agar selalu bertutur kata yang baik dan mampu menghindari perkataan yang sia- sia dan mendatangkan permusuhan.