Ahad, 21 Ogos 2011

bersyukurlah


❤ Rasa syukur membuat hidup kita menjadi INDAH...
✿ Rasa syukur membuat yang sedikit terasa CUKUP...
❤ Rasa syukur mengubah apa yang kita miliki menjadi lebih BERHARGA...
✿ Rasa syukur mengubah masalah yang kita hadapi menjadi HIKMAH yang BERNILAI...

Samalah kita berusaha menjadi hamba2Nya yang bersyukur... InsyaAllah... Amiin Ya Allah...

Kisah Teladan




"Pada berbagai tahap kehidupan kita, tanda-tanda cinta yang kita temui itu beragam: ketergantungan, daya tarik, kepuasan, kecemasan, kesetiaan, kesedihan, tetapi di dalam hati, sumbernya selalu sama. Manusia mempunyai sedikit sekali kemampuan untuk saling berhubungan dengan sesamanya, mensyukuri apa adanya."

Dia berjalan dengan mata menatap ke bawah, kepala tertunduk. Ketika dia melihatku, dia bicara, dan aku menangkap pandangannya. Dia lusuh dan kumal, tak ada cahaya di matanya. Dia berkata, "Assalaamu 'Alaykum." Begitu sopannya dia.

Dengan lembut aku menjawab salamnya, "Wa 'Alaykum salaam." Aku terus berjalan dalam kesunyian, pemuda ini -yang tak kuketahui siapa namanya- telah membawa hatiku pergi jauh, entah ke mana.

Aku menatap pada kedua matanya, mengamati sebuah harapan yang pernah sirna, kataku dalam hati, "Bagaimanakah perasaan ibu yang melahirkannya? Bagaimanakah perasaan ibu yang telah menyaksikan putranya tumbuh seperti ini?". Beberapa waktu kemudian kudapati jawaban itu tak akan pernah ada, ibunya telah meninggal -tidak beberapa lama setelah ia lahir. Rupanya ia seorang piatu!

Kemudian, aku selalu dikejutkannya pada hari-hari yang lain, dengan salamnya yang tulus dan dengan ekspresi wajahnya yang malu-malu. Ketika sengaja menatap ke dalam kedua bola matanya kali ini, aku kembali dikejutkan dengan binar mata yang sekarang hadir. Aku bersyukur, Semoga saja itu memang karena aku tidak mengabaikannya meski hanya dengan sebuah senyuman.

Aku ingat ketika aku pertama kali mengamatinya dengan teliti. Pikiranku mengembara entah ke mana. Antara terharu, iba dan rasa kasihan yang tak terkira. Kupikir sudah seharusnya ada sisa-sisa penghargaan pada seorang anak yang terlahir sebagai seorang manusia dengan kerusakan mental yang parah. Tidak hanya itu, ia juga memiliki mata yang jauh lebih besar dari ukuran normal, tanpa naungan alis yang enggan tumbuh di atasnya. Kulitnya kasar dan bersisik, rambutnya merah seperti rambut jagung, giginya besar-besar, hitam, jarang-jarang dan terlalu maju ke depan pada rahang atas. Hal itu membuatnya tampak seperti menyeringai jika tersenyum. Hal itu akan membuat anak-anak kecil akan berlari-lari dan mengolok-oloknya dari jauh.

"Assalaamu 'Alaykum wa RohmatuLlaahi wa Barokaatuh." Suatu hari ia mengucapkan salam dengan sempurna begitu aku lewat. Seingatku Ini pertama kali ia mengucapkan salam dengan lengkap. Aku baru sadar ia sangat bahagia hanya karena aku selalu menjawab salamnya. Maka pagi itu, aku ikut-ikutan menjawab salam tanpa kusingkat sedikitpun. Sejujurnya jawaban salamku hanya sebetik rasa kasihan. Mengapa Allah menciptakan makhluk yang jauh dari sempurna seperti ini, tanyaku dalam hati. Biarlah, Allah Maha Tahu. Tapi ya Allah, betapa pilu ketika aku melihat ia juga mengucapkan salam pada setiap orang, tapi tak seorangpun yang menanggapinya.

Rupanya ini alasannya. Rupanya ini yang membuatnya bahagia jika bertemu denganku. Sebuah pengakuan. Pengakuan sebagai manusia meskipun jauh dari kesempurnaan fisik dan mental yang seharusnya dimiliki.

Ini memang sangat menyedihkan. Aku menyelami perasaannya, tapi aku juga tahu mengapa orang-orang yang lewat mengacuhkannya. Apakah perlu menjawab seorang pemuda cacat mental dengan kedewasaan seperti anak-anak yang bahkan belum pantas terdaftar pada sekolah dasar? Mungkin itu pikiran kebanyakan orang. Tapi aku tidak.

Aku berusaha menjawab salamnya, selalu dan sebisaku. Belakangan ini ia justru menyadarkanku tentang hakikat salam yang seharusnya. Jika ia mengucapkan salam padaku lebih dulu, aku menjawabnya dengan lengkap dan tanpa sadar membuatku berpikir. Berpikir tentang makna salam itu sendiri. "Wa 'Alaykum Salaam wa Rohmatullaah wa Barokaatuh" -Dan salam kesejahteraan juga bagimu dengan Rahmat Allah dan Barokah Allah, doaku dalam hati. sepanjang hidupku, telah banyak kulakukan perbuatan tercela pada orang lain. Aku sadar mengapa salam menjadi hak seorang muslim atas saudaranya. Barangkali doa dalam salam itu berfungsi untuk menghapuskan dosa-dosa yang ada. Ia adalah kebaikan yang mudah diberikan kepada saudara-saudara kita. Sebuah doa, bukan semata-mata ungkapan formalitas tanpa makna.

Rupanya aku baru menyadari mengapa Allah menciptakan pemuda cacat ini, kehadirannya bukan tidak berguna seperti dugaanku. Tapi menyadarkan orang-orang sepertiku tentang arti bersyukur pada nikmat Allah yang mudah terlihat tapi sukar di lihat. Nikmat kesempurnaan fisik, kesehatan mental, dan kenikmatan iman.

Terima kasih Jo, kataku dalam hati. Jo adalah nama pemuda itu. Akhirnya aku tahu ia tinggal di sebuah kamar petak tidak jauh dari kost-kostanku. Ia rajin pergi ke masjid sebelah rumah kostku, belajar mengaji bersama anak-anak kecil dengan usia minimal 10 tahun di bawah usianya. Aku diberi tahu anak-anak itu -yang tak lain adalah murid-murid ngajiku dulu. Mereka mengatakan bahwa Jo tidak pernah naik dari Iqro 4. Meski begitu ia rajin sekali hadir. Aku sendiri belum pernah melihatnya sewaktu mengajar, atau karena aku tidak memperhatikan saja? Entahlah, kesibukan kuliahku di tingkat akhir membuatku jarang lagi mengajar anak-anak kecil itu. Semoga Allah mengampuniku atas amanah yang telah kulalaikan.

Suatu hari aku terkejut mendapati Jo berdiri di depan pintu rumah kostku. Gayanya malu-malu, kemudian ia mengucap salam seperti biasa. Aku baru saja selesai membenahi semua barang-barangku dan mengepaknya dalam beberapa kardus besar. Hari ini aku pindah kost.

"Teteh mau pindah?" ia bertanya. Aku menjawab dengan sebuah anggukan. Dalam sekejab tatapan matanya menjadi sayu, seolah-olah sangat sedih mendengar berita itu. Hatiku trenyuh.

"Teteh ..." ia berkata lagi. Dikeluarkannya sebutir apel lusuh dari balik kantong bajunya yang kumal. Apel besar berwarna hijau masih lengkap dengan tempelan merk Switzerland. Itu apel yang hanya bisa di dapat di departmen store, pikirku. Sungguh, Aku tidak bisa menduga maksud ia menunjukkan apel itu padaku.

"Saya memecah celengan ayam saya buat beli apel ini, ini buat teteh." Dia berkata. Diangsurkannya apel itu padaku. Oh, Aku bertanya-tanya dalam hati "Apakah ini tidak salah?"

Meski begitu, kuterima saja apel itu dengan tatapan penuh tanya, ia hanya tersipu malu lalu berkata pelan-pelan, "Ustadz bilang, di surga ada banyak bidadari yang baik. Bidadari itu juga hanya makan makanan yang baik-baik di surga, di sana banyak buah-buahan..."

Aku menatapnya lebih dalam. Berusaha mencari makna dibalik kata-kata yang belum kupahami.

"Kata ustadz lagi, bidadari surga itu juga ada di dunia dalam bentuk wanita sholihah.." di sini kalimatnya berhenti, ia tersenyum malu-malu dan menundukkan kepalanya dalam-dalam, lalu melanjutkan "kata ustadz juga, wanita sholihah itu salah satu cirinya baik hati dan berjilbab rapih seperti teteh ..."

Aku terharu mendengar penjelasannya yang sederhana namun sarat makna. Tanpa sadar meremas-remas ujung jilbabku, kuingat Nabi Muhammad SAW bersabda : "Jangan anggap remeh suatu perbuatan baik, bahkan jikapun kamu bertemu saudaramu dengan muka tersenyum (karena itu adalah perbuatan yang berat timbangan kebaikannya)."

Kemudian, sewaktu aku menatap kembali ke dalam bola matanya, aku tahu bahwa karena pemuda buruk rupa yang cacat mental ini, aku tidak hanya telah diajak ke dalam dunia perenungan dan kesunyian yang aneh -aku telah diberi kesempatan untuk menghargai orang secara terbuka untuk pertama kalinya dan untuk 'mengenang hal-hal yang baik dalam diri orang lain', sekecil apapun itu.

Setelah hari itu, tampaknya jauh lebih mudah untuk memuji dan meluhurkan Allah atas semua yang kuterima dalam hidupku yang 'benar, mulia, dan adil' -termasuk sebutir apel dari seorang pemuda cacat mental seperti Jo. Mungkin baginya hadiah terbesar yang bisa dipersembahkannya kepadaku adalah apel itu.

Bukan masalah soal harganya, namun nilai makna yang terkandung dalam apel itu membuatku terharu. Pikirannya memang sangat sederhana, tapi itu justru membuatnya mudah menyerap nilai-nilai kebaikan yang diberikan orang kepadanya. Dengan seulas senyum saja, ia telah memberiku predikat seseorang yang baik-hati. Dengan hanya menjawab salamnya saja ia telah mensejajarkanku dengan bidadari surga! Aku sungguh terharu!

Tak akan kulupa dia, saat dia mengiringi kepindahanku dengan tatapan matanya, karena dia telah memberiku sesuatu yang tak akan pernah bisa kubayar. Dia berikan padaku kesempatan untuk memberi yang kumampu, kesempatan untuk menunjukkan cinta pada mereka yang tersingkir --kesempatan untuk sekedar tersenyum dan menjawab salam ketika tak seorang pun bersedia -- kesempatan untuk menjadi manusia istimewa, kesempatan untuk melakukan kebaikan.

Aku akan selalu berterima kasih pada pemuda cacat mental itu karena menunjukkan padaku cinta dalam seuntai doa, untuk memberiku kesempatan menjadi seseorang yang memiliki kepekaan hati lebih banyak, untuk memberiku kesempatan menjawab ketukannya di pintu kalbuku.

Kau tahu, aku bukanlah bidadari, meski aku ingin sekali menjadi salah satunya. Aku telah melukai banyak orang dengan menjadi diriku, dan orang ini, orang yang cacat ini, yang tidak mengabaikan diriku, untuk sejenak melepaskan seorang bidadari untuk terbang bebas.

Sabtu, 13 Ogos 2011

KELEBIHAN UMAT AKHIR JAMAN...


Ada 5 Kelebihan kita sebagai Umat akhir zaman, Umat Nabi Muhammad s.a .w...*_*


PETAMA : kita adalah sebagai Umat AKHIR zaman...

Allah s.w .t telah memilih kita sebagai umat akhir zaman dimana tiada umat lain yang akan dijadikan oleh ALLAH selepas kita.

Walaupun begitu, pada hari akhirat di padang mahshar kelak, Allah akan menyusun semua umat manusia dari zaman nabi Adam hingga ke zaman nabi Muhammad s.a .w mengikut saf2 dan ALLAH telah memilih umat nabi Muhammad s.a .w untuk berbaris di saf yang pertama walaupun umat nabi Adam yang merupakan umat pertama dijadikan oleh ALLAH s.w. t. .

Ini menunjukkan betapa kasih dan sayang ALLAH kepada umat Nabi Muhammad s.a .w kerana Allah tdk mau umat nabi Muhammad s.a .w. berada terlalu lama di padang mahshar.

SAudara_saudara semuslim ku..*_*

Coba bayangkan berapa lama umat manusia perlu berada di padang Mahshar kerana beribu juta manusia dihisab seorang demi seorang oleh ALLAH s. w.t dan ALLAH s. w.t telah memilih Umat nabi Muhammad s.a .w untuk dihisab terlebih dahulu berada di barisan perrama...


KEDUA : Pahala yang berlipat ganda.

Kebaikan yang Umat nabi Muhammad s.a .w lakukan akan dibalas dengan berlipat ganda. 1 amalan dibalas dengan 10 kebajikan. MasyaALLAH.. begitu sayang ALLAH s.w .t kepada umat nabi Muhammad dibanding dengan umat2 yang terdahulu. Malahan, 1 kesalahan yang dilakukan akan dibalas dengan satu dosa yang setimpal. Sungguh kasih ALLAH s.w.t kepada kita iaitu umat Nabi Muhammad s. a. w.


KETIGA : Syafaat Nabi Muhammad s.a.w

Nabi Muhammad s.a .w merupakan satu2 nya nabi yang dapat memberi syafaat atau pertolongan hanya kepada umatnya di akhir zaman kelak. Begitu beruntungnya kita sebagai umat nabi Muhammad s.a .w. Umatw yang terdahulu tidak mempunyai pembela, penolong dan sebagainya tetapi Umat Nabi Muhammad s. a.w diberikan keistimewaan oleh ALLAH s.w. t untuk menerima syafaat oleh Nabi junujungan kita Muhammad s.a .w. Namun kini berapa ramai yang malu untuk mengaku sebagai seorang Islam. Berapa ramai yang malu untuk mengaku kita kasih dan sayang kepada Nabi junjungan kita nabi Muhammad s. a.w .


KEEMPAT : Penangguhan siksaan di dunia

Umat nabi muhammad s. a.w tidak akan diseksa atau di jatuhkan hukuman oleh ALLAH sehinggalah tiba hari akhirat kelak. Nabi Muhammad s. a. w telah memohon kepada ALLAH supaya memberikan peluang kepada Umatnya sehingga hari pembalasan untuk bertaubat kepada ALLAH terhadap kesalahan2 yang dilakukan.kita tinjau keadaan2 umat terdahulu yang dihapuskan oleh ALLAH s.w. t diatas muka bumi kerana kesalahan2 yang dilakukan namun bagi umat akhir zaman, peluang diberikan oleh ALLAH selagi mana nyawa tidak bercerai dengan jasad, umat nabi Muhammad s.a .w masih boleh memohon keampunan kepada ALLAH s. a.w. Begitu besar keistimewaan kita sebagai umat nabi Muhammad.


KELIMA : Malam Lailatul Qadar

Umat nabi muhammad s. a. w merupakan satu2 nya umat yang diberikan oleh ALLAH satu malam yang menyamai 1000 bulan iaitu malam lailatul kadar. SubhanALLAH. maha suci ALLAH yang maha pengasih dan penyayang kepada kita. Diberikan kita peluang2 yang sangat tidak ternilai harganya untuk kita kumpul untuk bekalan di akhirat kelak. Betapa beruntungnya kita digelar Umat nabi Muhammad s. a.w.


Saya ingin mengambil satu kisah berkaitan dengan Nabi yang digelar kalamULLAH... (nabi yang dpt berkata2 dengan ALLAH s.w.t) iaitu nabi Musa As.

Nabi musa as bertanya kepada ALLAH s.w. t : “Adakah akan wujud satu umat yang lebih baik dari umat ku ini Ya ALLAH?"


ALLAH menjawab :"Ya",


Nabi Musa berkata lagi : ”jika begitu Ya ALLAH, aku memohon kepadaMU untuk mejadi nabi bagi umat yang terbaik itu.”


ALLAH menjawab : "AKU telah memilih nabi yang bakal menjadi ketua bagi umat ini".


Nabi Musa berkata : "Kalau begitu Ya ALLAH, cukuplah bagi aku untuk menjadi salah seorang daripada umat yang terbaik itu".


ALLAH s.w. t menjawab : "AKU telah memilih siapakan yang akan menjadi umat terbaik ini." SubhaNALLAH .


Memang kita tidak meminta untuk menjadi umat akhir zaman namun ALLAH s.w. t telah MEMILIH kita untuk menjadi umat terbaik. Malahan permintaan nabi Musa ditolak oleh ALLAH s.w.t...

insya Allah kita niat mengamalkan dan menyampaikan *_* senyum
Oleh: tetesan airmata agama (raden arya panjalu)

Jumaat, 5 Ogos 2011

Pandanglah Menggunakan Mata Hati


Kehidupan ini penuh dengan ranjau,Penuh dengan ujian.
Tetapi itulah dinamakan warna-warni kehidupan.
Kehidupan kita juga diwarnakan dengan pelbagai ragam manusia, ada yang merasa megah dengan kekayaan, pangkat dan harta. Kita merasa angkuh dengan kurniaan ilahi. Kemana kita sebenarnya?

Pandanglah ke Langit,,,
Pernahkah kalian memandang ke langit? anda tidak merasakah bahawa betapa kecil dan kerdilnya kita di alam ini? Kekadang kita rasa bongkak, angkuh, sombong dengan harta,pangkat dan kekayaan. Cuba kita renung. Adakah ia akan kekal?

Adakah apa yang kita ada ini sudah mencukupkan kita rasa hebat? Sedangkan harta pangkat dan kekayaan, pencapaian yang ada pasti tidak kemana. Betapa sedikitnya, dibandingkan dengan kekayaan dan agungnya kekuasaan ilahi yang ciptakan dunia ini.

Indahnya melihat langit seakan ingin terbang ke udara. Langit yang membiru itu tidak pernah angkuh dengan kecantikan, kehebatannya. Langit selalu sahaja menurut perintah Allah apabila Dia inginkan langit itu suram tidak bercahaya, langit tunduk dengan perintah-Nya. Tetapi manusia? apabila diuji dengan harta, kekayaan, pangkat, kecantikan dan perkara itu yang membuatkan manusia lupa bahawa dia lemah, semuanya kekayaan tidak akan kekal. Semuanya milik Allah! kita pasti akan MATI. Pernahkah kita insaf? pernahkah kita merasa takjub dengan keagungan ciptaan Tuhan jika dibandingkan apa yang ada pada diri kita ini?

Renung Kembali
Pada satu ketika, kita rasa dengki dengan kekayaan yang ada pada orang lain. Kita rasa dengki dengan pencapaian orang lain. Kita rasa kecewa, mengapa ya Allah , aku tidak sehebatnya. Mengapa aku tidak hebat sepertinya? sebenarnya kita silap. Tidakkah kita mendengar bahawa Allah swt berfirman:

"(Ingatlah) bahawa kehidupan dunia (yang tidak berdasarkan iman dan taqwa) hanyalah ibarat permainan dan hiburan; dan jika kamu beriman serta bertaqwa, Allah akan memberikan kamu pahala amal kamu, dan Ia tidak meminta kepada kamu harta benda kamu (melainkan untuk memberikan kamu barang yang lebih baik daripadanya)." Surah Muhammad Ayat 36

Kita tidak pernah bersyukur dengan kurniannya.Adakah kita masih angkuh sedangkan Allah sudah memberi kita secukupnya? Pandanglah kepada orang yang lebih kurang darimu. Bersyukurkah kita? dimana kita berada? landasan manakah? cuba kita lihat matahari , dia sentiasa mentaati perintah Allah.Di saat ia terbit dengan megah, tetapi apabila Allah perintahkan ia terbenam, ia akan terbenam tetapi dengan ketaatan.

Kembalilah , Bersyukurlah

Aku ingin mengajak kalian dan diri sendiri agar sentiasa melihat orang yang lebih kurang daripada kita. Kita masih lagi boleh bernafas, tetapi ada di saat ini orang yang berusaha untuk bernafas menyedut udara kerana nazak di ambang sakaratul maut. Ada yang tiada kaki tetapi dia masih bersyukur kerana anggota lain masih ada dan sentiasa lakukan amal , sedangkan kita yang ada kaki jarang bersyukur. Sampai nak menjejak ke rumah Allah pun, kita masih kurang. Ada yang tiada mata, tetapi dia masih bersyukur dan terus bersyukur untuk mengingati Allah dengan sentiasa berzikir. Tetapi kita yang ada mata sanggup memandang perkara haram. Kita ini selalu lupa siapa kita? Apa tujuan kita dihidupkan di dunia.

Manfaatkan hidup sepenuhnya

Manfaatkanlah dirimu untuk kehidupan Akhirat.Tugasmu adalah mentarbiyah manusia untuk kembali kepadanya! Tugasmu adalah untuk mengabdikan diri kepada pencipta. Kekayaan yang kita ada, pangkat yang kita ada jika kita manfaatkan untuk akhirat . ia pasti akan berharga. Janganlah ada perasaan iri hati dengan pencapaian orang lain. Bersyukurlah dengan apa yang ada.

Usahalah semampu yang boleh! Sesungguhnya Allah menilai kita berdasarkan kualiti bukan kuantiti. ada yang solat tahajjud tetapi perasaan bongkak ada dalam dirinya. Tiada guna langsung walaupun dia bersolat sebanyak seratus rakaat. Tetapi jika seorang hamba Allah melaksanakan solat tahajjud ikhlas kerana Allah walaupun satu rakaat, tetapi betapa besarnya di sisi Allah. kembalilah kepada jalan Islam. Manfaatkanlah masa yang ada dengan amal.

Berani Hidup Tak Takut Mati.



Bismillahirrohmanirrahim.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sahabat fillah yang selalu di berikan nikmat iman dan nikmat sehat oleh Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali dihadapkan dengan persaingan yang merupakan bagian dari kehidupan dan membutuhkan keberanian untuk memenangkan persaingan tersebut.

Setiap orang, apapun profesinya harus berani menjalani hidup ini dengan keputusan yang telah ia tetapkan. Dalam makna inilah kita memahami firman Allah, “Jika kamu berbuat baik(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” (QS Al-Isra’:7).

Rasulullah juga diperintahkan untuk menyadarkan ummatnya, betapa hidup adalah pilihan-pilihan. Kepadanya Allah memerintahkan, “Katakanlah:’Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang dzalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.’”(QS. Al-an’am:135).

Dengan demikian tidak ada konteks pemaksaan bagi perilaku seseorang, melainkan didasarkan atas keinginannya sendiri. Bahkan dalam agama sekalipun kita tidak selayaknya menerima suatu paksaan untuk memeluknya.

Prinsip keberanian dalam hidup menegaskan bahwa siapapun kita, seorang manusia dewasa harus mampu melilih dengan berani jalan hidup apa yang akan kita tempuh. Kita harus mengisi kehidupan ini dengan segala hal yang memang semestinya kita jalani. Sebagai mahasiswa, misalnya, kita harus belajar dengan tekun, kita harus berani menanggung lelahnya belajar, sulitnya menghapal dan mempertahankan daya ingat.

Hidup memang pilihan-pilihan. Siapa yang berbuat harus mampu untuk bertanggung jawab. Demikian pula apabila kita memilih jalan maksiat, kita harus berani untuk menghadapi segala resiko yang mengancam baik di dunia maupun di akhirat. Maha Benar Allah, ketika kelak setelah menghitung amal manusia yang buruk maupun yang baik, Ia berkata “Wahai manusia sekalian, ini hanyalah apa yang telah kamu kerjakan yang Aku hitung, lalu Aku datangkan balasannya.”

Semua ini akan membawa kita kepada kesadaran penuh akan segala tindakan yang kita ambil. Kesadaran untuk orang yang telah menempuh jalan kebaikan akan mendatangkan keyakinan penuh atas jalan yang ditempuhnya, memacu motivasi dan meningkatkan produktifitas. Sedangkan bagi orang yang telah menempuh jalan keburukan, maka kesadaran diharapkan dapat membukakan pintu hidayah baginya.

Agama Islam menginginkan setiap orang menyadari apa yang dilakukannya, mengerti konsekwensi akan sebuah tindakan dan perbuatannya. Karena pda kondisi normal seorang manusia dewasa dapat menolak atau menerima, memilih atau meninggalkan.

Kesadaran, kadang dikembalikan kepada norma kepribadian yang umum dikenal. Salah satu ucapan yang sering diucapkan Rasulullah pada awal masa kenabiannya adalah “Jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sesuka hatimu.”Kesadaran juga dikembalikan pada keyakinan akan kekuasaan Allah. Artinya apabila kita memilih jalan kebaikan, maka Allah akan membalas kita dengan kebaikan pula. Begitu pula sebaliknya.

Maka, tak ada pilihan bagi kita, kecuali berani memilih jalan kebenaran. Berani mengakui kesalahan bila tindakan yang kita ambil memang salah, serta berani untuk bertanggung jawab atas segala tindakan yang kita ambil dalam hidup ini. Hidup memang harus dijalani dengan keberanian dan kesadaran diri yang benar.

Wallahu a'lam bish'showwab.

●●Janganlah Engkau Bersedih….●●



Jangan bersedih, sebab rasa sedih akan selalu mengganggumu dengan kenangan masa lalu, akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan di masa yang akan datang, dan akan menyia-nyiakan kesempatan pada hari ini. Jangan bersedih, sebab rasa sedih hanya akan membuat hati menjadi kecut, wajah menjadi muram, semangat akan padam, dan harapan akan menghilang. Jangan bersedih, sebab rasa kesediahan hanya akan membuat musuh gembira, membuat kawan bersedih, membuat orang yang mendengki senang,

Dan membuat hakikat-hakikat yang ada berubah. Jangan bersedih, sebab rasa sedih sama dengan menentang qadha’ dan menyesali sesuatu yang pasti, jauh dari sikap lembut dan benci terhadap nikmat. Jangan bersedih, sebab rasa sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi, tidak akan membangkitkan orang yang telah mati, tidak mampu menolak takdir, dan tidak mendatangkan manfaat. Jangan bersedih, sebab rasa sedih itu datangnya dari syetan dan kesedihan itu adalah rasa putus asa yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan, depresi yang harus dihadapi, dan kegagalan yang menyakitkan.

sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=129043633849087&set=a.129040437182740.34294.112377892182328&type=1&theater





Rabu, 3 Ogos 2011

✿HIKMAH BULAN RAMADHAN✿



بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْ

❀❀.•❤• .¸¸ﷲ¸¸.•*¤* ¸.♥•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•¸✿¸

Bulan ramadhan yang dirindukan bulan yang sangat sarat dengan amal kebaikan dan pahala yang berlimpah telah kita lalui bersama. Alhamdulillah selama dua hari ini shaum telah kita lewati dan tunaikan. Ramadahan adalah bulan yang banyak mengandung hikmah, dimana shaum yang kita laksanakan adalah membersihkan rohani dan jasmani kita.

Dengan shaum yang kita laksanakan akan menanamkan perasaan melatih kesabaran, menumbuhkan sikap disiplin,ikhlas, kasih sayang dan mencintai fakir miskin,terhindar dari sifat-sifat tercela seperti tamak dan rakus terlebih menumbuhkan rasa percaya diri.disamping itu juga dengan shaum kesehatan kita akan stabil.

Hikmah yang terkandung di bulan ramadhan juga terkabulnya doa dan permohonan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dimana di bulan yang penuh berkah ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi fasilitas dan keistimewaan bagi orang-orang yang malaksanakan shaum,yaitu dengan diterima dan dikabulkannya segala doa.

Telah kita ketahui bersama bahwa Doa adalah merupakan Ibadah dan bentuk pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin sering kita memohon dan meminta doa, Semakin banyak pula Allah Subhanahu wa Ta’ala’ memberi dan mengabulkan doa.

Berdoa boleh dilakukan kapan saja,dimana saja, akan tetapi di bulan ramadhan ini adalah saat yang tepat (mustajab),karena Allahu Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang keberadaan-Ku,Maka jawabalah bahwa AKU sangat dekat dan AKU Mengabulkan Doa orang-orang yang berdoa kepada-Ku,maka hendaklah mereka itu melaksanakan Perintah-Ku dan Beriman kepada-Ku,agar mereka selalu dalam kebenaran.”(Q.S. Al Baqarah : 186).

Ayat diatas mengandung makna yang terselip diantara ayat yang menjelaskan tentang shaum, yang tidak lain mengandung suatu maksud dan rahasia bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan keistimewaaan dan fasilitas bagi yang melaksanakan shaum di bulan ramadhan. Pada prinsipnya semua doa di dengar dan di kabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala’,hanya saja selama doa kita tidak mengandung yang tercela terlebih mermuara pada dosa.

Dalam Hadist Qudsi Allah Subhanahu wa Ta’ala.Berfirman :

“AKU bergantung sesuai prasangka seorang hamba-Ku,ketika dia berdoa ,apabila dia bersangka baik kepada-Ku maka AKU bersangka baik kepadanya,apabila dia berperasangka buruk kepada-Ku maka AKUpun berperasangka buruk kepadanya.”(H.R.Bukhari).

Sebagai muslim yang punya kualitas keimanan yang tangguh tentunya kita mengedapankan baik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’, karena apapun dialaminya adalah senantiasa optimis penuh sabar,ikhlas dan ridha apa yang terjadi pada dirinya.Dan selalu berpijak dan yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hikmah yang terkandung di bulan ramadhan, karena juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam laitul qadar, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan pahala yang berlipat ganda untuk setiap amal shaleh yang kita kerjakan ketimbang dengan bulan-bulan yang lain. Disamping itu juga disediakan salah satu pintu masuk menuju surga yang tidak dilalui oleh siapapun kecuali para ahli shaum.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Sesungguhnya Kami menurunkan Al Quran pada Lailatul Qadar. Apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik nilainya dari seribu bulan” (QS Al Qadar : 1-3).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Dari Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda “Sesungguhnya di surga ada salah satu pintu yang dinamakan Rayyan; masuk dari pintu tersebut ahli shaum/puasa di hari kiamat, tidak ada yang masuk dari pintu itu selain ahli shaum, lalu diserukan “Manakah para ahli shaum?’, maka berdirilah para ahli shaum dan tak ada seorangpun yang masuk dari pintu itu kecuali mereka yang tergolong para ahli shaum, dan apabila mereka sudah masuk, maka pintu surga tersebut segera tertutup, dan tak ada satupun yang diperbolehkan masuk setelah mereka .”(H.R. Bukhari Muslim).

Makna dari ayat (Q.S Al Qadar : 1-3) diatas adalah Al Quran pertama kali turun kebumi pada malam laitul qadar tepatnya 17 ramdahan yang merupakan petunjuk bagi umat manusia ,menuntun dan mengantarkan untuk meraih kesempurnaan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, pembeda mana yang haq dan mana yang bathil,memberikan penjelasan tentang mana yang halal dan mana yang haram, juga tentang berbagai hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari sekian banyak hikmah yang terkandung di bulan ramadhan ini, juga disebut bulan taubat penuh ampunan, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengilhami manusia jalan yang baik dan buruk, tidak jarang dalam perjalanan hidup seorang manusia terjatuh dan tergelincir melakukan perbuatan dosa dan kemaksiatan,baik yang berhubungan langsung dengan Allah Subhanahu wa Tala’a seperti melalaikan shalat,enggan berzakat,demikian juga dosa yang berhubungan langsung dengan sesama manusia.

Oleh karena itu di bulan yang penuh ampunan ini dengan tekad kuat meninggalkan dosa dan kebiasaan-kebiasan buruk, segera bertaubat secara benar dari segala dosa dan kesalahan,khilaf yang pernah kita lakukan, Inilah keistimewaan ramadhan diampuninya segala dosa-dosa kita oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (Q.S. An Nur : 31)

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Janganlah kita biarkan ramadhan kali ini berlalu tanpa mengambil hikmah yang begitu besar dengan meningkatkan segala amal shaleh kita.

Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.

Agar HIDUP Selalu INDAH dan NIKMAT


Sahabat Hikmah…

HIDUP adalah arena UJIAN
HIDUP adalah gudangnya MASALAH
Bahkan orang MATI pun mempunyai MASALAH

Kecuali mereka yang berIMAN dan berTAQWA

Buat orang yang berIMAN dan berTAQWA …
….....HIDUP adalah INDAH
Buat orang yang berIMAN dan berTAQWA…
…….UJIAN dan MASALAH akan terasa NIKMAT
Apalagi setelah MATI… :-)


Mereka memandang keBAIKan dan keBURUKan sebagai UJIAN
Mereka memandang keBAIKan dan keBURUKan sebagai MASALAH
Mereka meNIKMATinya dengan keKHUSUKan dan rasa CINTA
Dan bagi mereka tidak ada MASALAH lagi setelah MATI :-)


Mereka tidak pernah LALAI bila mendapat keBAIKan
Mereka tidak pernah berKELUH bila mendapat keBURUKan
Dan mereka selalu mendapat keBAIKan setelah keMATIan :-)


keBAIKan yang didapat bagi mereka adalah…
………….....FADILAH Allah yang harus diSYUKURi
keBURUKan yang didapat bagi mereka adalah…
……………...keBERSAMAan dan kePASRAHan kepada-Nya
dan keMATIan bagi mereka adalah
……………...kePUASan yang tak berkeSUDAHan :-)


Dengan keBAIKan mereka berSYUKUR
Dengan keBURUKan mereka berSABAR dan berTAWAKKAL
Dengan keMATIan mereka berTEMU Allah Sang KEKASIH :-)

“Kami akan mengUJI kamu dengan keBURUKan dan keBAIKan sebagai COBAAN (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS 21:35)


Karena mereka selalu mendapatkan NUR ( CAHAYA ) dari PENGUASA Alam (QS 57:28)
Karena mereka selalu mendapatka FURQAN ( PEMBEDA ) dari Sang PENCIPTA (QS 8:29)
Dan karena DOSA dan keSALAHannya telah diHAPUS dan diAMPUNi
Dan karena PAHALAnya diLIPATGANDAkan (QS 65:4)


Sahabat Hikmah…
Maka marilah kita menaikkan LEVEL kita menjadi orang-orang berTAQWA
Dengan menjalankan SELURUH ATURAN Allah Subhanahu wa ta’ala,
Dan dengan menjalankan PUASA RAMADHAN dengan BENAR, agar sukses menjadi insan berTAQWA


“Hai orang-orang yang berIMAN, diWAJIBkan atas kamu berPUASA sebagaimana diWAJIBkan atas orang-orang SEBELUM kamu agar kamu berTAQWA” (QS 2:183)


Dengan keTAQWAan inilah Allah SWT memberi karunia sebagai berikut :

“Hai orang-orang yang berIMAN, jika kamu berTAQWA kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu FURQAN ( PEMBEDA ) dan mengHAPUSkan segala kesSALAHan-keSALAHanmu dan mengAMPUNi dosa-dosa mu. Dan Allah mempunyai KARUNIA yang besar.” (QS 8:29)

“Hai orang-orang yang berIMAN, berTAQWAlah kepada Allah dan berIMANlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan RAHMAT-Nya kepadamu DUA bagian (dunia dan akhirat), dan menjadikan untukmu NUR ( CAHAYA) yang dengan CAHAYA itu kamu berjalan dan Dia mengAMPUNi kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS 57:28)

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anh, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda: “Sesungguhnya Allah ta’ala telah berfirman : ‘Barang siapa memusuhi WALI-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku SUKAi seperti bila ia melakukan yang FARDLU yang Aku perintahkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa (bertaqorrub) mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan SUNNAH hingga Aku menCINTAinya. Jika Aku telah menCINTAinya, maka jadilah Aku sebagai penDENGARannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai pengLIHATannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai TANGANnya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai KAKInya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meMOHON sesuatu kepada-Ku, pasti Aku MENGABULKANnya dan jika ia memohon perLINDUNGan, pasti akan Aku berikan kepadanya." [HR.Bukhari no. 6502]

“Barangsiapa yang berTAQWA kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya JALAN KELUAR (dari MASALAH) dan akan memberinya RIZQI dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang berTAWAKKAL kepada Allah niscaya Allah akan menCUKUPkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. “ (QS 65:2-3)

“Dan barangsiapa yang berTAQWA kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya keMUDAHan dalam urusannya.” (QS 65:4)

“Seandainya penduduk suatu negeri berIMAN dan berTAQWA pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keBERKAHan dari langit dan dari bumi, akan tetapi mereka menDUSTAkan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami SIKSA mereka disebabkan perbuatannya.”. (QS 7: 96)

“Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang berTAQWA kepada Allah niscaya Dia akan mengHAPUS keSALAHan-keSALAHannya dan akan meLIPATGANDAkan PAHALA baginya.” (QS 65:5)


Semoga PUASA kita menjadikan kita menjadikan insan berTAQWA...
Selamat menjalankan IBADAH di bulan RAMADHAN...

Wassalam

O.F.A