*• ♥.*•.¸¸❀ '❀ *•.¸¸ ¸❀♥ ❀ *•.¸¸¸ ❀♥
Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa walaupun wanita tidak ada yang diangkat Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi Nabi, namun kedudukan wanita sangat tinggi disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Islam memandang tinggi kedudukan wanita sholehah sebagai manusia yang memiliki kemuliaan sebagai perhiasan dunia yang paling indah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan yang paling indah ialah wanita yang Sholehah.” (H.R Muslim)
Bidadari adalah gambaran wanita sholehah, setiap wanita tentunya mendambakan meraih kriteria sebagai wanita sholehah,wanita sholehah pada hakekatnya adalah muslimah sejati yang senantiasa meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagi Rabb-Nya dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai Nabinya,dan Islam sebagai agamanya. Selalu taat dan menempatkan keutamaan cintanya yang paling tinggi kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Demikian juga wanita sholehah selalu mengakui bahwa keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala bergantung kepada keridhaan suaminya, oleh karena itu ia senantiasa berusaha memaksimalkan taat dan memenuhi hak-hak suaminya, taat yang dimaksud adalah taat yang diselaraskan dengan ketaatanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika ia berhadapan dengan perintah maka ia segera melaksanakan dengan penuh hati dan keikhlasan.Dan ketika berhadapan dengan larangan Allah Subhananu wa Ta’ala, maka ia pun segera meninggalakanya segala larangan tersebut.
Wanita-wanita surga sering disebut dengan bidadari. Dan terbagi menjadi dua yaitu bidadari yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan langsung sebagai bidadari dan sudah ditempatkan di dalam surga dan wanita-wanita sholehah mukmin yang ada di bumi yang kelak masuk surga menjadi bidadari. Setiap wanita yang ada di muka bumi berpeluang menjadi bidadari baik di dunia terutama di negeri akhirat kelak.
Allah Subhanhu wa Ta’ala Berfirman :
“ Dan Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa : 13)
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan bahwa ‘ bidadari-bidadari surga itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlaq yang paling mulia, perawan, kaya akan cinta, dan umurnya sebaya. Pada dasarnya setiap insan mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi dan kekal, kenikmatan itu adalah Surga.Di dalam Al Quran banyak ayat-ayat menggambarkan kenikmatan-kenikmatan surga.
Allah Subhanhu wa Ta’ala Berfirman :
“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al Waqiah : 10-21)
Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia diantaranya :
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
"Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik."(QS. Al Waqiah : 22-23).
"Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin."(QS. Ar Rahman : 56)
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga, Beliau Bersabda :
"Seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya."(HR. Bukhari dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu).
Seiring dengan datangnya Islam ke bumi sebagai rahmatan lil’alamiin, turun juga bidadari-bidadari, dia berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dan menyejukkan bila dipandang mata serta menentramkan hati setiap pemiliknya.Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala ‘telah menetapkan beberapa wanita mulia sebagai penghuni surga dan penghulu (pemimpin) para bidadari, mereka adalah:
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiyah binti Muzahim, isteri Firaun; Maryam binti Imran, Ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, Isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan Fatimah binti Muhammad, puteri kesayangan Rasulullah .” (HR. Bukhari)
1.Asiyah binti Muzahih (Istri Raja Firaun)
Asiyah binti Muzahim adalah simbol teladan bagi wanita beriman yang tetap mempertahankan keimanannya dan aqidahnya kepada Allah, meskipun hidup bersama suaminya, Firaun yang tidak beriman kepada Allah. Subhanahu wa Ta’ala,tapi ia tidak tergiur denga harta, kekuasaan dan kegemerlapan dunia. Istiqamah memegang keyakinannya walaupun firaun tak henti menyiksanya dan selalu memanjatkan Doa :
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
"Ya Rabb-Ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS At Tahriim : 11)
2. Maryam binti Imran (Ibunda Nabi Isa Alaihi Salam)
Maryam binti Imran adalah simbol wanita dalam ibadahnya dan ketinggian derajat ketakwaannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ,serta mampu memelihara kesucian diri dan kehormatannya ketika mengabdikan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hidupnya dijalani dengan penghambaan yang utuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia tak pernah menyesali sesuatu yang tidak pernah dimiliki dan menerima dengan lapang hati taqdir Illahi.
3. Khadijah binti Khuwailid (Isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam)
Khadijah binti Khuwailid adalah simbol kepada isteri yang setia tanpa mengenal lelah mendampingi suaminya menegakkan panji-panji kebenaran Islam, berkorban jiwa raga dan segala harta bendanya serta rela menanggung berbagai resiko dan cobaan dalam menyebarkan risalah Islam yang diamanahkan pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
“Ia Beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan harta mereka.” (HR. Ahmad).
4. Fatimah binti Muhammad (Putri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam)
Fatimah adalah simbol wanita yang sholehah,anak yang selalu taat di hadapan Ayahandanya, isteri yang setia dan taat di hadapan suaminya serta ibu yang bijaksana di hadapan putera puterinya. Dialah pemuka segala wanita dan juga seorang wanita mithali yang setiap detik kehidupan yang dilaluinya.
Dari uaraian diatas dan kisah-kisah para sahabiyah dan umahaatul mu’minin adalah merupakan tauladan yang bisa dijadikan It’bar dan renungan bagi muslimah. Dengan demikian siapapun wanita yang ada di muka bumi ini,berpeluang jadi bidadari surga,bahkan istri-istri mukminin didunia akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama yang diperoleh dengan ahli surga lainnya, tentunya yang senantiasa meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagi Rabb-Nya dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai Nabinya,dan Islam sebagai agamanya. Selalu taat dan menempatkan keutamaan cintanya yang paling tinggi kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan selalu mengakui bahwa keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala bergantung kepada keridhaan suaminya
Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua, Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-NYA....Aamiin Allahuma AAmiin. ♥
❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀