Bismillahirrahmanirrahim.
Wanita dikatakan lemah hanya kerana dia mudah menangis, sensitif, terlalu berperasaan dan fizikal yang tidak sekuat laki-laki. Jika saja orang-orang yang beranggapan wanita itu makhluk lemah menyedari kekuatan yang tersembunyi di balik kelembutan seorang wanita, nescaya mereka akan bertekuk lutut menyedari kesalahannya.
Seekor ayam betina dengan gagah dan gigih mencuba menghalangi seekor ular besar yang mencuba memangsa anak-anaknya. Apa yang sebenarnya yang ayam betina itu fikirkan? Bunuh diri? Mencuba melakukan perbuatan yang sia-sia? Tidak! Ayam betina itu hanya memikirkan bagaimana agar tidak satu pun dari anak-anaknya mati dimangsa ular. Ia tidak ingin berfikir bahawa memang ular itu lebih kuat darinya. Ia pun tidak sempat berfikir bahawa mungkin saja ia akan ikut dimangsa oleh si ular. Sebuah kekuatan untuk menghadapi lawan yang lebih kuat lahir kerana kesediaannya untuk berjuang dan mengorbankan diri. Dan itu ada pada diri seorang wanita. Kerana sifat penyayangnya yang lebih besar dari laki-laki.
Adakah laki-laki yang ingin merasakan kehamilan? Adakah laki-laki yang ingin menggantikan isterinya membawa-bawa sesuatu di perutnya selama 9 bulan? Sehingga tidak enak tidur, makan, sampai mandi. Adakah laki-laki yang ingin merasakan melahirkan? Seorang laki-laki berbadan tegap, berotot kuat, bertenaga besar pun pasti menjawab tidak. Seorang laki-laki berotak genius, bervisi jauh ke depan, berpengalaman luas, dan mahir dalam berdiplomasi juga pasti berkata tidak. Bukankah dari sisi fizikal, pemikiran, dan segalanya mereka jauh lebih kuat daripada wanita? Lantas mengapa mereka tidak mempunyai kekuatan bahkan hanya untuk berkata ”ya”? Jika berbicara masalah kudrat, tentu saja berbeza antara kudrat wanita dengan laki-laki. Tetapi bukankah jelas bahwa di balik kudrat seorang wanita, ternyata ada kekuatan besar dalam dirinya untuk sanggup melakukan hal itu semua.
Sudut pandang psikologi, menempatkan perempuan sebagai sosok unik yang memilik potensi sama hebatnya dengan laki-laki. Bahkan banyak riset yang mengomunikasikan penemuannya secara mengejutkan bahawa perempuan ternyata memiliki keunggulan kompetitif yang justeru spesifik (hanya ada perempuan). Rubben C.Gur dari pensil Pennsylvannia University dalam penelitiannya menemukan bahawa volume otak laki-laki mengalami penyusutan lebih cepat dibandingkan dengan otak perempuan. Laki-laki pada umumnya kehilangan 15% volume Lobus Frontal dan 8,5 % Lobus Temporal. Adapun perempuan angkanya jauh lebih sedikit dari itu.
Lobus Frontal mengendalikan daya nalar, Fleksibilitas mental dan jaringan saraf, adapun Lobus Temporal mengendalikan daya ingat. Keunggulan kompetitif lainnya adalah intuisi perempuan yang terbukti lebih baik dari laki-laki. Intuisi (dari kata Intueri yang ertinya menembus terus atau langsung) sering disebut juga logikal dari hati seorang perempuan lebih tajam dari logikal hati laki-laki.
Implikasinya sungguh luas, kerana dalam ruang domestik mahupun ruang publik intuisi ini sering kali memegang peranan yang cukup penting dalam proses pengambilan keputusan. Perempuan juga memiliki lapisan lemak yang lebih dibandingkan laki-laki, ini ternyata membawa dampak pada daya tahan stres fizikal perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki, hal ini juga dibuktikan dengan adanya temuan bahawa bayi perempuan lebih bereaksi terhadap sentuhan dibandingkan dengan bayi laki-laki. Ertinya perempuan lebih mudah ditenangkan dan lebih mudah reda emosinya dibandingkan laki-laki.
Seorang suami pergi bekerja ke pejabatnya. Di sana dia melakukan aktiviti-aktiviti pejabat, seperti mengetik, mencetak, menerima tamu, dan sebagainya. Sementara isterinya di rumah selain mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci dan sebagainya, juga mengurus anak mereka yang masih kecil. Memandikannya, menyuapinya, mengganti baju dan seluarnya jika kotor, mendiamkannya jika menangis, sampai menidurkannya. Satu hal yang tidak boleh dia lupakan, ketika suaminya pulang, maka bertambahlah pekerjaannya dengan mengurusi suami. Sementara sang suami yang “merasa” lebih lelah dari isterinya serta merta menjatuhkan dirinya ke sofa setibanya di rumah. Tv menjadi satu-satunya hiburan baginya dalam kelelahannya. Jadi yang manakah makhluk lemah yang dinisbahkan kepada wanita itu?
Ar rijaalu qowwaa muuna ‘alan nisaa. Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita (Surah An-Nisaa: 34). Terfikirkah sang suami bahawa isterinya mengharapkan, ketika suaminya pulang maka setidaknya berkuranglah sebuah bebannya kerana sang suami akan membantunya. Lantas di manakah kekuatan laki-laki ketika isterinya memerlukannya? Bukankah Fadh dhalallahu b’adhahum ‘alaa b’adh, Allah telah melebihkan laki-laki dari wanita? Dan terbukti, ketika laki-laki diminta untuk berganti posisi dalam pekerjaan, sehingga dia yang mengurusi rumah, maka nescaya didapatinya ketidaksanggupan.
Sebuah pepatah “Behind every great men there are always great women” yang ertinya “Di belakang setiap laki-laki hebat selalu ada wanita hebat” dibuat bukan hanya isapan jempol belaka. Kerana memang laki-laki yang menjadi hebat selalu didukung dan dibantu oleh wanita hebat, isterinya. Ingat saja tokoh-tokoh besar dunia. Walaupun isteri mereka tidak seterkenal mereka, tetapi mereka mengakui tanpa isterinya mereka mungkin tidak bisa sehebat itu.
Allah SWT telah menciptakan laki-laki dan wanita dengan kesempurnaan, dengan kelebihan masing-masing. Tetapi salah jika kita menganggap bahawa wanita itu makhluk lemah. Kerana dibalik kelembutannya ada kekuatan yang besar.
..salam perkongsian ilmu ~ semoga bermanfaat..