Seorang perempuan adalah tempat bernaung bagi suami, serta bertanggung jawab atas harta dan anak suaminya. Ia adalah madrasah pertama bagi generasi penerus. Jika ia baik, semua generasi setelahnya pun akan baik. Jika rusak, armada generasi penerus pun akan terombang-ambingkan angin.
Allah berfirman yang artinya:
“…Maka wanita yang shalehah ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara (mereka)….” (An-Nisa’: 34)
Maksudnya, wanita shalihah patuh dan taat kepada suami dan memelihara diri serta hartanya. Mereka memelihara kehormatan dan memelihara rahasia.
Rasulallah bersabda:
وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
“Perempuan adalah pemimpin dalam rumah suaminya, dan ia bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR.Bukhari:893)
Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulallah bersabda:
خَيْرُ النِّسَاءِ امْرَأَةٌ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ وإذَا أمَرْتَهَا أطاعتْكَ وَإذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِى مَالِهَا وَنَفْسِهَا
“Sebaik-baik perempuan adalah jika engkau melihatnya, ia membuatmu bahagia. Dan jika engkau memerintahnya, ia mematuhinya. Dan jika engkau tidak ada di sisinya, ia memelihara hartamu dan dirinya untukmu.” (HR. Ibnu Jarir. V/60)
Kemudian Rasulallah membaca Firman Allah yang artinya:
“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan karena keutamaan yang Allah berikan kepada sebagian mereka di atas sebagian yang lain, dan karena harta yang mereka nafkahkan ….” (An-Nisa’: 34)
i. Kerana kebanyakan perempuan itu tidak sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan cubaan seperti kesakitan melahirkan anak, mendidik anak-anak dan melayani suami serta melakukan kerja-kerja rumah.
ii. Tiada memuji (bersyukur) di atas kemurahan Allah yang didatangkan melalui suaminya. (Jarang terdapat orang perempuan yang mahu mengucapkan terima kasih di atas pemberian suaminya.)
iii Sering mengkufurkan (engkar) terhadap nikmat Allah. (Contohnya :Apabila berlaku sesuatu pertengkaran ada isteri yang berkata sudah 10 tahun kahwin dengan awak tidak ada apa-apapun.)
iv Gemar bercakap perkara yang sia-sia yang berdosa. (Contohnya :bercakap mengenai perabot-perabot rumah yang tidak perlu dan mengumpat.)
v Kurang akal dan kurang ilmu pengetahuannya dalam agama iaitu mereka sering tertipu atau terpengaruh dengan pujuk rayu lelaki, rakan- rakan, alam sekeliling dan suasana serta kemewahan lahiriah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan