Ahad, 18 Disember 2011

• ☆◦˚ Suka Duka Persahabatan˚◦☆•



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah..

Alhamdulillah... Itulah kata pertama kali yang kita ucapkan manakala Allah menganugerahkan kepada kita sahabat - sahabat yang baik. Namun terkadang kenyataan tak seindah yang diharapkan. Allah memperkenalkan kepada kita beberapa teman dengan berbagai karakter dan bentuk fisik yang berbeda. Subhanallah... dunia penuh warna...


♥ Ada teman yang bersifat keras, dia lah sebetulnya yang mendidik kita untuk berani dan bersikap tegas ...


♥ Ada teman yang lembut, dialah yang mengajarkan kepada kita cinta dan kasih sayang terhadap sesama..


♥ Ada teman yang cuek dan masa bodoh, dialah sebetulnya yang membuat kita berpikir bagaimana agar kita bersikap perhatian terhadap orang lain...


♥ Ada teman yang tidak bisa dipercaya dan kata- katanya sulit dipegang kebenarannya, sebetulnya dialah yang membuat kita berpikir dan merasa betapa tidak enaknya dikhianati, maka belajarlah untuk menjadi orang yang dapat dipercaya..


♥ Ada teman yang jahat dan hanya memanfaatkan kebaikan orang lain, sebenarnya dia adalah orang yang membuat kita berpikir bagaimana bisa berbuat banyak kebaikan namun tetap waspada...


Itulah beragam karakter manusia, Allah memperkenalkan mereka kepada kita agar lebih bijak menyikapi kehidupan dan bisa mengambil hikmah darinya dengan saling melengkapi.

Namun demikian Islam yang mulia ini memberikan rambu-rambu dalam memilih teman sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berikut ini :

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang sholeh dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi bisa memberimu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan wanginya. Dan seorang pandai besi bisa membuat pakaianmu terbakar atau kamu mendapatkan bau yang tidak sedap. “( HR.Bukhari dan Muslim ).

“ Seorang insan itu tergantung kebiasaan teman karibnya , maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan teman karib”. ( HR. At-Tirmidzi ).


Sahabat saudaraku fillah..


Orang akan mengetahui karakter kita yang sebenarnya dari teman kita. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam memilih teman. Tidaklah pantas kita berteman dengan orang yang tidak mendatangkan kebaikan baik untuk urusan dunia dan akherat. Sungguh..sendirian itu lebih baik daripada berteman dengan orang yang jahat. Namun selama bisa mencari teman yang baik mengapa harus sendirian?


Tak bisa mencari teman yang baik adalah bukti kelemahan diri, namun akan lebih lemah lagi apabila menyia-nyiakan sahabat baik yang telah kita peroleh dengan susah payah. Saudaraku..janganlah meninggalkan teman yang sebelumnya berhati lurus namun tiba-tiba berubah karena berbagai sebab , rangkul kembali dan ajaklah meniti kembali jalan kebenaran karena kalau kita tinggalkan bagaimana yang bengkok menjadi lurus? Kuatkan kendali diri agar kita bisa meluruskan kembali jalan yang bengkok.

:::::::♥ Barakallahu fiikum ♥:::::::