Selasa, 10 Mei 2011

mukmin yang kuat



قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ
تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Rasulullah Saw. bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Swt. daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan, ‘Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu.’ Tetapi katakanlah, ‘lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya.’ Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan setan.’”

(HR. Muslim, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

Cara-cara mendapatkan kekuatan:

- Ikhlas kepada Allah dalam perkataan, tindakan dan pikiran. Siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, Allah akan menolongnya dan senantiasa bersamanya serta tidak pernah meninggalkannya.

- Tidak bergantung kepada kekuatan siapapun bahkan kepada dirinya, selain kepada kekuatan dan bantuan Allah. Rasulullah Saw. bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan laa haula wa laa quwwara illa billah, sesungguhnya ia adalah salah satu perbendaharaan surga.”

- Tidak merasa lemah, sebab siapa yang merasa lemah ia akan kehilangan kepercayaan diri dan malas untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Inilah yang disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw., “dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah.”

- Selalu mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan berguna. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dari hadits di atas, “Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu.”

- Menjaga hal-hal yang diwajibkan dan memperbanyak ibadah sunnah.

- Hidup sederhana dan kerja keras.

- Mempelajari sejarah para pendahulu.

- Mendatangi majelis ilmu, karena hal itu bisa menunjukkan kelemahan-kelemahan dirinya sehingga ia bisa memperbaikinya.

- Berteman dengan orang-orang shalih.

- Menjauhi maksiat dan perbuatan jahat, sebab hal itu membahayakan tubuh dan akal, bahkan agama.

- Melakukan olah raga yang menguatkan fisik.





Tiada ulasan:

Catat Ulasan