Sabtu, 5 Mac 2011

yang keras..


Tanda-Tanda Kerasnya Hati

Hati yang keras memiliki tanda-tanda yang dapat dikenali, di antara yang terpenting sebagai berikut :

1. Malas Melakukan Ketaatan dan Amal Kebaikan
Terutama malas untuk menjalankan ibadah, bahkan mungkin meremehkannya, melakukan salat seadanya tanpa ada kekhusyukan dan kesungguhan, merasa berat dan enggan, merasa berat pula menjalankan ibadah-ibadah sunnah. Allah telah menyifatkan kaum munafiqin. Firman-Nya, ertinya, “Dan mereka tidak mengerjakan salat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (At-Taubah : 54)

2. Tidak Tersentuh Oleh Ayat Al-Qur'an
Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah, maka tidak terpengaruh sama sekali, tidak mahu khusyu' atau tunduk, dan juga lalai dari membaca al-Qur'an serta mendengarkannya, bahkan enggan dan berpaling darinya. Sedang kan Allah Subhannahu wa Ta'ala telah memperingatkan, ertinya, “Maka beri peringatanlah dengan al-Qur'an orang yang tidakut kepada ancaman-Ku.” (Qaaf : 45)

3. Tidak Tersentuh dengan Ayat/Tanda Kauniyah
Tidak tergerak dengan adanya peristiwa-peristiwa yang dapat memberikan pelajaran, seperti kematian, sakit, bencana dan seumpamanya. Dia memandang kematian atau orang yang sedang diusung ke kubur sebagai sesuatu yang tidak ada apa-apa, padahal cukuplah kematian itu sebagai nasihat. “Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahawa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?” (At-Taubah :126

4. Berlebihan Mencintai Dunia dan Melupakan Akhirat
Himmah dan segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata. Segala sesuatu ditimbang dari sisi dunia dan material. Cinta, benci dan hubungan dengan sesama manusia hanya untuk urusan dunia saja. Akhirnya, jadilah dia seorang yang dengki, egois dan individualistik, bakhil dan tamak terhadap dunia.

5. Kurang Mengagungkan Allah.
Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman melemah, tidak marah ketika larangan Allah dicerobohi, serta tidak mengingkari kemungkaran. Tidak mengenal yang makruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan dosa.

6. Kegersangan Hati
Kesempitan dada, mengalami kegoncangan, tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian sama sekali. Hatinya gersang terus-menerus dan selalu gundah terhadap segala sesuatu.

7. Kemaksiatan Berantai
Termasuk fenomena kerasnya hati adalah lahirnya kemaksiatan baru akibat dari kemaksiatan yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga menjadi sebuah lingkaran syaitan yang sangat sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri.

Sebab-Sebab Kerasnya Hati

Di antara faktor kerasnya hati, yang penting untuk kita ketahui yakni:

1. Ketergantungan Hati kepada Dunia serta Melupakan Akhirat
Kalau hati sudah keterlaluan mencintai dunia melebihi akhirat, maka hati tergantung terhadapnya, sehingga lambat laun keimanan menjadi lemah dan akhirnya merasa berat untuk menjalankan ibadah. Kesenangannya hanya kepada urusan dunia belaka, akhirat terabaikan dan bahkan dilupakan. Hatinya lalai mengingat mati, maka jadilah dia orang yang panjang angan-angan.

Seorang salaf berkata, "Tidak ada seorang hamba, kecuali dia mempunyai dua mata di wajahnya untuk memandang seluruh urusan dunia, dan mempunyai dua mata di hati untuk melihat seluruh perkara akhirat. Jika Allah menghendaki kebaikan seorang hamba, maka Dia membuka kedua mata hatinya dan jika Dia menghendaki selain itu (keburukan), maka dia biarkan si hamba sedemikian rupa (tidak mampu melihat dengan mata hati), lalu dia membaca ayat, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci.” (Muhammad : 24)

2. Lalai
Lalai merupakan penyakit yang berbahaya apabila telah menjalar di dalam hati dan bersarang di dalam jiwa. Kerana akan mengakibatkan anggota badan saling mendokong untuk menutup pintu hidayah, sehingga hati akhirnya menjadi terkunci. Allah berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itu lah orang-orang yang lalai” (Surah 16:108)

Allah Subhannahu wa Ta'ala memberitahukan, bahawa orang yang lalai adalah mereka yang memiliki hati keras membatu, tidak mahu lembut dan lunak, tidak memperdulikan dengan berbagai nasihat. Dia bagai batu atau bahkan lebih keras lagi, kerana mereka punya mata, namun tidak mampu melihat kebenaran dan hakikat setiap perkara. Tidak mampu membedakan antara yang bermanfaat dan membahayakan. Mereka juga memiliki telinga, namun hanya digunakan untuk mendengarkan berbagai bentuk kebatilan, kedustaan dan kesia-siaan. Tidak pernah digunakan untuk mendengarkan al-haq dari Kitabullah dan Sunnah Rasul Shalallaahu alaihi wasalam (Rujuk Al A'raf 179)

3. Kawan yang Buruk
Ini juga merupakan salah satu sebab terbesar yang mempengaruhi kerasnya hati seseorang. Orang yang hidupnya di tengah gelombang kemaksiatan dan kemungkaran, bergaul dengan manusia yang banyak berkubang dalam dosa, banyak bergurau dan tertawa tanpa batas, banyak mendengar muzik dan menghabiskan hari-harinya untuk filem, maka sangat memungkinkan akan terpengaruh oleh kondisi tersebut.

4. Terbiasa dengan Kemaksiatan dan Kemungkaran
Dosa merupakan penghalang seseorang untuk sampai kepada Allah. Ia merupakan penghalang perjalanan menuju kepada-Nya serta membalikkan arah perjalanan yang lurus.

Kemaksiatan meskipun kecil, terkadang memicu terjadinya bentuk kemaksiatan lain yang lebih besar dari yang pertama, sehingga semakin hari semakin bertumpuk tanpa terasa. Dianggapnya hal itu biasa-biasa saja, padahal satu persatu kemaksiatan tersebut masuk ke dalam hati, sehingga menjadi sebuah ketergantungan yang amat berat untuk dilepaskan. Maka melemahlah kebesaran dan keagungan Allah di dalam hati, dan melemah pula jalannya hati menuju Allah dan kampung akhirat, sehingga menjadi terhalang dan bahkan terhenti tidak mampu lagi bergerak menuju Allah.

5. Melupakan maut, Sakarat, Kubur dan Kedahsyatannya.
Termasuk seluruh perkara akhirat baik berupa azab, nikmat, timbangan amal, mahsyar, shirath, Syurga dan Neraka, semua telah hilang dari ingatan dan hatinya.

6. Melakukan Perosak Hati
Yang merosak hati sebagaimana dikatakan Imam Ibnul Qayyim ada lima perkara, iaitu banyak bergaul dengan sembarang orang, panjang angan-angan, bergantung kepada selain Allah, berlebihan makan dan berlebihan tidur.